JAKARTA –Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, memberikan klarifikasi terkait hubungannya dengan Shopee, menyusul isu yang beredar tentang dugaan gratifikasi terkait dengan kerja sama antara Shopee dan pemerintah Kota Solo selama masa kepemimpinannya. Gibran menegaskan bahwa hubungan antara pihaknya dengan Shopee bersifat profesional dan tidak melibatkan unsur gratifikasi.
Dalam keterangan yang disampaikan kepada wartawan, Gibran menjelaskan, “Hubungan kami dengan Shopee adalah profesional. Kerja sama yang ada, termasuk proyek di Solo Techno Park (STP), adalah bagian dari upaya membangun infrastruktur dan mendukung ekonomi lokal.” Ia menegaskan bahwa semua kerja sama yang dilakukan dengan Shopee di Solo selama masa jabatannya sebagai Wali Kota Solo periode 2021-2024 berlangsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Isu mengenai dugaan gratifikasi muncul seiring dengan banyaknya proyek yang dilakukan Shopee di Solo, termasuk pembukaan kantor dan pusat inovasi. Beberapa bulan setelah Gibran menjabat, Shopee membuka Kampus UMKM Shopee Ekspor di Banjarsari pada Mei 2021, dan kemudian melanjutkan ekspansi dengan membuka kantor di Solo Paragon pada Oktober 2021. Pada akhir 2021, e-commerce tersebut juga membuka Shopee Solo Creative and Innovation Hub di Solo Techno Park, yang diikuti oleh peluncuran Garena Gaming and Community Hub di lokasi yang sama.
Selain itu, pada Juni 2022, Shopee bekerjasama dengan Pemerintah Kota Surakarta dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (RI) di Paris untuk menyelenggarakan program Java in Paris, yang menampilkan produk UMKM Solo di Le BHV Marais, pusat perbelanjaan besar di Prancis. Semua proyek ini menandakan komitmen Shopee untuk mendukung pertumbuhan UMKM dan inovasi di Solo.
Gibran juga ditanya mengenai berita yang menyebutkan adiknya, Kaesang Pangarep, menggunakan jet pribadi yang diduga merupakan fasilitas dari Shopee. Menanggapi hal ini, Gibran meminta agar pertanyaan tersebut diarahkan langsung kepada Kaesang. “Tanya Kaesang,” ujar Gibran singkat.
Sementara itu, Kaesang Pangarep, yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), memilih untuk tidak memberikan komentar mengenai isu tersebut saat ditemui di kantor DPP PSI. Ketika ditanya oleh awak media, Kaesang hanya menyapa dengan singkat dan tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. “Halo semua sehat-sehat ya,” kata Kaesang sebelum masuk ke mobil Toyota Fortuner hitamnya, sambil tersenyum dan tidak menjawab pertanyaan wartawan.
Dugaan gratifikasi ini juga mendapat perhatian dari publik dan lembaga anti-korupsi. Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun, bersama Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, telah melaporkan dugaan gratifikasi yang melibatkan Kaesang ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam laporan tersebut, Ubedilah menyertakan sejumlah dokumen yang menunjukkan data perjalanan Kaesang menggunakan jet pribadi dan kepemilikan pesawat.
Boyamin meminta KPK untuk menyelidiki apakah kerja sama antara Shopee dan pemerintah Kota Solo, yang termasuk berbagai proyek besar, memiliki kaitan dengan penerimaan fasilitas jet pribadi oleh Kaesang. “Kami berharap KPK bisa menelusuri lebih jauh dan memastikan tidak ada unsur gratifikasi dalam kerja sama tersebut,” ujar Boyamin.
Sebagai langkah selanjutnya, KPK diharapkan dapat mengklarifikasi isu ini untuk memastikan transparansi dan integritas dalam setiap hubungan kerja sama yang melibatkan pejabat publik dan sektor swasta. Gibran dan Kaesang, diharapkan, dapat memberikan penjelasan yang memadai dan memastikan bahwa semua kegiatan yang mereka lakukan sesuai dengan etika dan peraturan yang berlaku.
(N/014)
Gibran Rakabuming Raka Tegaskan Hubungan Profesional dengan Shopee Terkait Dugaan Gratifikasi