Sejumlah faktor negatif yang terjadi pada 18 Maret 2025 menjadi penyebab utama penurunan IHSG kali ini, termasuk gelombang PHK massal yang melanda sejumlah perusahaan besar dan penurunan peringkat kredit Indonesia oleh lembaga rating internasional.
Situasi ini menambah ketidakpastian pasar dan mendorong investor untuk melakukan aksi jual besar-besaran.
Pemerintah dan otoritas pasar saham kini tengah berupaya untuk meredam dampak negatif tersebut dengan berbagai kebijakan, termasuk melakukan trading halt untuk menstabilkan kondisi pasar.