BREAKING NEWS
Jumat, 17 Oktober 2025

Gelombang Tutupnya Pabrik Berdampak Luas, Warga Sekitar Ikut Terguncang

BITVonline.com - Jumat, 14 Juni 2024 08:53 WIB
Gelombang Tutupnya Pabrik Berdampak Luas, Warga Sekitar Ikut Terguncang
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA –Setiap langkah dalam industri memiliki getarannya sendiri, yang tidak hanya dirasakan oleh para pekerja pabrik, tetapi juga oleh warga sekitar yang bergantung pada aktivitas ekonomi yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik tersebut. Di tengah gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) dan tutupnya pabrik-pabrik padat karya di Indonesia, terjadi pergeseran yang menyentuh kehidupan sehari-hari masyarakat sekitarnya.

Pemandangan sepi di sekitar pabrik yang dahulu ramai menjadi gambaran nyata akan dampak luas dari tutupnya pabrik-pabrik tersebut. Salah satu contohnya adalah Komarudin, seorang Kepala Dusun yang terpaksa menjual beberapa unit kontrakannya karena sepi akibat ditinggalkan para buruh. “Saya dulu punya kontrakan 15 pintu, sekarang hanya tersisa 11 pintu saja, empat nya lagi dijual setelah pabrik itu bangkrut,” ujarnya dengan rasa kekecewaan yang mendalam.

Tidak hanya pemilik kontrakan, usaha-usaha lain di sekitar pabrik juga ikut merasakan dampaknya. Euis Mawati, pemilik usaha katering dan kantin di kawasan pabrik, terpaksa menutup usahanya dan merumahkan karyawannya setelah pabrik-pabrik yang biasanya menjadi sumber orderannya tutup. “Saya sekarang sama sekali nggak ada pemasukan. Dulu saya punya karyawan 4 orang, sekarang katering dan kantin sudah nggak ada,” ungkap Euis dengan nada sedih.

Tidak hanya itu, Iskandar, seorang tukang ojek pangkalan, juga merasakan dampaknya. “Dampaknya terasa lah. Ekonominya kurang, kadang kita mesti cari kerja yang lain,” katanya.

Ketidakpastian ekonomi yang diakibatkan oleh tutupnya pabrik-pabrik tersebut menimbulkan tantangan baru bagi masyarakat sekitar. Langkah-langkah strategis perlu segera diambil untuk membantu mereka yang terkena dampak, sehingga kesulitan yang mereka hadapi dapat diminimalkan.

(N/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru