JAKARTA -Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan fokus kebijakan ekonomi Indonesia di masa transisi pemerintahan Prabowo-Gibran. Dalam acara 2024 Fitch on Indonesia di Hotel Mandarin Oriental, Sri Mulyani menjelaskan bahwa pemerintah sedang menyiapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 dengan arah kebijakan yang fokus secara fundamental.
Menurut Sri Mulyani, arah kebijakan tersebut akan terutama menekankan investasi di bidang sumber daya manusia, hilirisasi untuk menciptakan nilai tambah, dan peningkatan investasi infrastruktur. Pembangunan infrastruktur dipandang sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas ekonomi.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah akan terus melakukan reformasi untuk membangun institusi yang lebih baik dan andal, sebagai bagian dari tema arah kebijakan 2025.
Masa transisi pemerintahan Indonesia telah teruji dengan baik, sebagaimana tercermin dari pengalaman pemerintahan-pemerintahan sebelumnya, termasuk era Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan pemerintahan Jokowi yang masih berlangsung hingga saat ini.
Sri Mulyani juga menyampaikan bahwa pihaknya akan terus berkomunikasi dengan presiden terpilih Prabowo Subianto dalam penyusunan anggaran dalam APBN. Prabowo dijadwalkan akan dilantik pada Oktober mendatang. Komunikasi yang berkelanjutan akan dilakukan dalam rangka menyusun anggaran yang sesuai dengan siklus yang diatur oleh undang-undang.
Sri Mulyani akan menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) yang akan menjadi dasar rancangan APBN 2025 pada 20 Mei mendatang di DPR. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan keterbukaan dan transparansi dalam proses penyusunan kebijakan ekonomi.
Melalui langkah-langkah ini, Sri Mulyani dan pemerintah berupaya untuk memastikan bahwa kebijakan ekonomi yang diambil di masa transisi akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan dan stabilitas ekonomi Indonesia.
(N/014)
Sri Mulyani Siapkan APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran