Diusung Golkar Jadi Calon Wali Kota Bogor, Rusli Prihatevy Tak Mau Gegabah Tentukan Pendamping

BOGOR -Ketua DPD Partai Golkar Kota Bogor, M Rusli Prihatevy, sedang menempuh perjalanan politik yang hati-hati dan strategis menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Di tengah proses menuju pencalonan sebagai Wali Kota Bogor, Rusli menegaskan bahwa keputusan siapa yang akan mendampinginya sebagai calon wakilnya tidak boleh diambil gegabah. Ia mengungkapkan hal ini dalam wawancara dengan Kompas.com pada Rabu (17/4/2024).

“Saya tidak mau gegabah di sini, karena di Golkar itu ada mekanismenya,” ungkap Rusli, menunjukkan kesungguhan dalam mematuhi proses partai yang telah ditetapkan. Menurutnya, penentuan pendampingnya nantinya akan melalui hasil survei yang dilakukan oleh Partai Golkar, sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan.

Rusli menjelaskan bahwa Partai Golkar akan melakukan tiga kali survei untuk mengukur kekuatan bakal calon. Survei pertama akan dilaksanakan pada awal Mei, disusul dengan survei kedua pada bulan Juli, dan survei ketiga di bulan Agustus. Ini adalah bagian dari proses yang harus diikuti oleh para bakal calon yang akan maju dalam Pilkada.

Baca Juga:

• Semarak Kemerdekaan! Polres Sibolga Bagikan Puluhan Bendera Merah Putih
• Dua ASN di Aceh Diamankan Densus 88, Diduga Terlibat Jaringan Terorisme

Keputusan Rusli Prihatevy untuk mengikuti mekanisme partai menunjukkan komitmennya terhadap proses demokrasi internal dan penegasan bahwa pengambilan keputusan tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Selain itu, langkah Rusli juga menunjukkan bahwa pengambilan keputusan politik yang strategis memerlukan pertimbangan matang, termasuk melibatkan berbagai pihak terkait.

Sebelumnya, Rusli telah diusung secara resmi oleh DPD Partai Golkar Jawa Barat sebagai bakal calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024. Keputusan tersebut datang setelah melihat capaian yang signifikan di bawah kepemimpinannya, di mana Golkar Kota Bogor mengalami peningkatan suara dan perolehan kursi yang mencolok pada Pemilu 2024.

Baca Juga:

• PN Sleman Nyatakan Tidak Berwenang Tangani Gugatan Dugaan Ijazah Jokowi
• Pernah Diterpa Isu Perselingkuhan, Kini Dahlia Poland Gugat Cerai Fandy Christian: I'm Done

Rusli Prihatevy juga menekankan bahwa tahapan penjajakan pasangan calon masih membutuhkan waktu yang cukup panjang. Ia masih terus menerima saran dan masukan dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat, ulama, kader partai, serta elemen-elemen penting dalam dinamika politik dan sosial masyarakat Bogor.

Pada akhirnya, kebijakan Rusli Prihatevy ini menjadi bagian dari proses yang menggarisbawahi pentingnya transparansi, partisipasi, dan konsolidasi dalam setiap tahap perjalanan politik, terutama dalam konteks persiapan menuju Pilkada yang akan datang.

(N/014)