BREAKING NEWS
Selasa, 08 Juli 2025

Bolehkah Puasa Tarwiyah dan Arafah Dijadikan Pengganti Puasa Ramadhan? Ini Penjelasan dan Dalilnya

Adelia Syafitri - Rabu, 04 Juni 2025 07:51 WIB
284 view
Bolehkah Puasa Tarwiyah dan Arafah Dijadikan Pengganti Puasa Ramadhan? Ini Penjelasan dan Dalilnya
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN — Banyak umat Muslim yang bertanya-tanya apakah puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan Arafah (9 Dzulhijjah), yang termasuk puasa sunnah dengan keutamaan luar biasa, bisa dijadikan pengganti puasa wajib Ramadhan yang ditinggalkan.

Berikut penjelasan lengkap berdasarkan dalil dan pandangan para ulama.

Puasa Ramadhan: Ibadah Wajib yang Harus Digarap Qadha

Baca Juga:

Puasa Ramadhan merupakan rukun Islam ketiga yang wajib ditunaikan oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat.

Apabila ada yang meninggalkannya karena uzur syar'i seperti sakit atau safar, diwajibkan untuk mengqadha (mengganti) puasa tersebut di hari lain.

Baca Juga:

Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 184:

"Barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain..."

(QS. Al-Baqarah: 184)

Ayat ini menjadi dasar hukum bahwa puasa Ramadhan yang tertinggal wajib diganti dengan puasa yang diniatkan secara khusus untuk qadha.

Puasa Tarwiyah dan Arafah: Puasa Sunnah dengan Keutamaan Khusus

Puasa Tarwiyah dan Arafah termasuk puasa sunnah yang memiliki keutamaan tersendiri.

Rasulullah SAW bersabda:

"Puasa Arafah menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang."

(HR. Muslim)

Namun demikian, puasa sunnah ini tidak termasuk puasa wajib, sehingga tidak bisa menggantikan kewajiban puasa Ramadhan.

Apakah Bisa Digabungkan Niat Puasa Qadha dengan Puasa Sunnah?

Para ulama berbeda pendapat tentang boleh tidaknya menggabungkan niat puasa qadha Ramadhan dengan puasa sunnah seperti Arafah.

Mazhab Syafi'i membolehkan menggabungkan niat tersebut dengan syarat niat utama adalah qadha.

Dengan cara ini, seseorang tetap menjalankan kewajibannya dan mendapatkan pahala sunnah.

Namun, secara umum prinsip fikih menyatakan:

"Ibadah wajib tidak dapat digantikan dengan ibadah sunnah."

Artinya, puasa Ramadhan harus diganti dengan puasa yang diniatkan khusus sebagai qadha, bukan hanya puasa sunnah.

Puasa Tarwiyah dan Arafah tidak bisa dijadikan pengganti puasa Ramadhan yang wajib.

Bagi yang ingin mengganti puasa Ramadhan pada hari-hari tersebut, dianjurkan untuk berniat qadha terlebih dahulu, dan pahala sunnah dari puasa Tarwiyah atau Arafah akan menjadi tambahan kebaikan.*

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Hadiah dari Penghutang ke Pemberi Hutang, Riba Terselubung? Begini Penjelasan Ulama
Meriahkan 1 Muharam, Warga Gelar Doa Bersama dan Pagelaran Kuda Lumping di Langkat
Dr. Zakir Naik Kembali ke Indonesia, Siap Safari Dakwah di Sejumlah Kota Besar
Bolehkah Niat Puasa Senin-Kamis Setelah Subuh? Ini Penjelasan Ulama dan Dalilnya
Puasa Tasua dan Asyura 2025: Jadwal, Niat, dan Keutamaannya
Zohran Mamdani Menang Pemilihan Pendahuluan Wali Kota New York, Berpeluang Jadi Muslim Pertama Pimpin Kota Metropolis
komentar
beritaTerbaru