BITVONLINE.COM– Pembangunan Masjid Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN) terus berlanjut, dengan target untuk digunakan pada Salat Idul Fitri 2025. Masjid ini dirancang untuk menampung hingga 60.000 jemaah, namun pada tahap awal, kapasitas yang akan tersedia adalah 5.580 jemaah.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hariqo Wibawa Satria, menyatakan bahwa pembangunan masjid tersebut mencerminkan kemajuan infrastruktur di IKN sekaligus menegaskan semangat kebhinekaan, penghormatan, dan toleransi antarumat beragama. “Pembangunan Masjid Negara IKN ini juga diharapkan menjadi simbol persatuan bangsa dan meningkatkan kualitas kehidupan beragama yang harmonis,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Sabtu (7/12/2024).
Lokasi Masjid Negara IKN akan berdampingan dengan tempat ibadah lainnya, seperti gereja, pura, vihara, klenteng, serta Basilika Nusantara Santo Fransiskus Xaverius. Basilika yang ada di IKN juga menjadi yang pertama di Indonesia yang telah mendapatkan izin prinsip dari Vatikan, yang semakin menguatkan komitmen IKN sebagai kota dengan keberagaman agama yang tinggi.Masjid Negara IKN diharapkan menjadi pusat kegiatan keagamaan di tingkat nasional. Setelah IKN resmi ditetapkan sebagai Ibu Kota Negara, masjid ini akan menggantikan Masjid Istiqlal di Jakarta sebagai masjid negara. Hariqo menjelaskan bahwa pembangunan masjid ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan fasilitas ibadah yang representatif, tetapi juga untuk menguatkan moderasi beragama dan menjaga kerukunan antarumat beragama.
Pembangunan tahap pertama masjid dimulai pada 18 Januari 2024 dan akan dibangun di lahan seluas 32.125 meter persegi. Bangunan masjid ini terdiri dari tiga bagian utama, yakni kubah utama, plaza terbuka, dan minaret. Kubah masjid dirancang dengan bentuk simbol sorban dan galaksi yang melambangkan semesta alam raya. Sementara itu, plaza terbuka memberikan ketegasan aksis arah kiblat yang langsung mengarah ke menara minaret setinggi 99 meter, yang melambangkan Asmaul Husna.Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, juga mengungkapkan harapannya agar pembangunan masjid dapat dipercepat, mengingat waktu yang semakin dekat dengan Lebaran 2025. “Kami meminta agar pada bulan Maret 2025, masjid ini sudah selesai dan siap digunakan untuk Salat Idul Fitri,” ungkapnya.Masjid Negara IKN bukan hanya menjadi simbol kebanggaan bagi umat Muslim, tetapi juga diharapkan menjadi pusat peran dalam mempererat hubungan antarumat beragama di Indonesia. Dengan kehadiran tempat ibadah yang representatif dan inklusif ini, diharapkan dapat terwujud kehidupan yang harmonis, toleran, dan berlandaskan pada nilai-nilai kebhinekaan yang menjadi ciri khas Indonesia.
(JOHANSIRAIT)