BREAKING NEWS
Minggu, 19 Oktober 2025

Perombakan di Perum Bulog: Bayu Krisnamurthi Dicopot Erick Thohir dari Jabatan Direktur Utama!

BITVonline.com - Selasa, 10 September 2024 02:42 WIB
Perombakan di Perum Bulog: Bayu Krisnamurthi Dicopot Erick Thohir dari Jabatan Direktur Utama!
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA –Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan perombakan signifikan di jajaran direksi Perum Bulog dengan mencopot Bayu Krisnamurthi dari jabatannya sebagai Direktur Utama (Dirut) dan menggantinya dengan Wahyu Suparyono. Keputusan ini diambil lantaran Bayu Krisnamurthi dianggap gagal menurunkan harga beras yang terus merangkak naik.

Menteri BUMN Erick Thohir memutuskan untuk memberhentikan Bayu Krisnamurthi setelah satu tahun menjabat sebagai Dirut Perum Bulog. Penunjukan ini menandai langkah tegas Kementerian BUMN dalam menanggapi masalah inflasi pangan, khususnya harga beras yang kian melambung. Bayu Krisnamurthi, yang memulai jabatannya pada Desember 2023, digantikan oleh Wahyu Suparyono, mantan Direktur Utama PT Asabri (Persero), perusahaan asuransi pelat merah.

Wahyu Suparyono, lahir pada 17 Oktober 1959, memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang luas dalam manajemen perusahaan. Ia meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1990, kemudian melanjutkan pendidikan Master Manajemen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI pada tahun 1997. Tidak berhenti di situ, Wahyu memperoleh gelar Doktor Ilmu Manajemen dari Universitas Brawijaya pada tahun 2014.

Karier Wahyu Suparyono di perusahaan pelat merah dimulai sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) pada 16 Juni 2014 hingga 7 Juni 2015. Setelah itu, ia menjabat sebagai Direktur Operasional dan Pelayanan Publik di Perum Bulog dari 8 Juni 2015 hingga 31 Juli 2016, dan kemudian sebagai Direktur SDM dan Umum Perum Bulog dari 1 Agustus 2016 hingga 27 November 2017. Ia juga pernah memimpin PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) sebagai Direktur Utama dari 14 Desember 2017 hingga 17 Juli 2020.

Perombakan ini tidak hanya menyentuh posisi Dirut Bulog, tetapi juga mengakibatkan perubahan di jabatan Direktur Human Capital. Purnomo Sinar Hadi dicopot dari jabatannya dan digantikan oleh Sudarsono Hardjosoekarto. Selain itu, Kementerian BUMN menambahkan jabatan baru, yaitu Wakil Direktur Utama, yang ditempati oleh Marga Taufik.

Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), menjelaskan bahwa pencopotan Bayu Krisnamurthi berkaitan langsung dengan kegagalannya dalam menurunkan harga beras. “Saat Bayu dilantik, harga beras medium II di Jakarta adalah Rp14.600, dan pada awal September 2024, harga beras mencapai Rp14.700. Padahal Harga Eceran Tertinggi (HET) seharusnya berada di angka Rp12.500,” ungkap Huda kepada Tribunnews pada Senin, 10 September 2024.

Huda menambahkan bahwa penyerapan beras dari petani oleh Bulog belum optimal. Stok beras di gudang Bulog terancam menyusut karena penyaluran bantuan beras (CBP) lebih besar dibandingkan penyerapan, yang mengakibatkan harga beras cenderung stabil namun mahal.

Seiring dengan perombakan direksi, pesan terima kasih juga beredar di kalangan Perum Bulog, mengapresiasi dedikasi Bayu Krisnamurthi selama masa jabatannya. “Keluarga Perum Bulog mengucapkan terima kasih atas dedikasi Bapak Bayu Krisnamurthi sebagai Direktur Utama Perum Bulog dari Desember 2023 hingga September 2024,” demikian isi pesan yang beredar.

Profil Bayu Krisnamurthi mencatat bahwa ia lahir di Manado, Sulawesi Utara pada 18 Oktober 1964. Sebelum menjabat sebagai Dirut Bulog, Bayu dikenal sebagai Wakil Menteri Pertanian dan Wakil Menteri Perdagangan pada periode pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia juga pernah menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Perdagangan.

Dalam konteks pendidikan, Bayu merupakan lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB), dengan gelar sarjana di bidang Agribisnis pada 1987, magister sains di bidang Ekonomi Pertanian pada 1991, serta doktor di bidang Ekonomi Pertanian pada 1998.

Dengan adanya perombakan ini, Kementerian BUMN berharap bahwa Wahyu Suparyono dapat membawa perubahan positif dan menurunkan harga beras sesuai dengan harapan publik. Pengawasan ketat dan langkah-langkah strategis diharapkan dapat mengatasi masalah harga pangan yang menjadi perhatian utama saat ini.

(N/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru