BREAKING NEWS
Sabtu, 09 Agustus 2025

Komisi XI DPR RI Desak Pemerintah Antisipasi Kebijakan Tarif Impor AS yang Menyulitkan Ekspor Indonesia

Adelia Syafitri - Kamis, 03 April 2025 18:07 WIB
Komisi XI DPR RI Desak Pemerintah Antisipasi Kebijakan Tarif Impor AS yang Menyulitkan Ekspor Indonesia
Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Marwan Cik Asan.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Marwan Cik Asan, mendesak pemerintah Indonesia untuk segera mengambil langkah-langkah antisipasi terkait kebijakan tarif impor baru yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Dalam kebijakan tersebut, Indonesia dikenakan tarif impor sebesar 32 persen yang mulai berlaku pada 2 April 2025.

Baca Juga:

Marwan menekankan bahwa kebijakan ini berpotensi mengganggu iklim perdagangan internasional dan dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia.

Ia mengingatkan bahwa produk unggulan Indonesia, seperti mesin dan peralatan listrik, garmen, lemak dan minyak nabati, alas kaki, serta produk hasil perikanan, berisiko kehilangan daya saing di pasar AS karena tarif yang lebih tinggi.

Baca Juga:

"Saya mendorong pemerintah untuk segera mengantisipasi dampak perang tarif ini dan merumuskan solusi yang tepat untuk meminimalisir dampaknya terhadap sektor industri dan perekonomian Indonesia," ujar Marwan, Kamis (3/4/2025).

Menurut Marwan, sektor-sektor yang sangat bergantung pada ekspor, seperti manufaktur, akan terdampak secara langsung.

Ia juga mengingatkan bahwa meskipun dampak langsung terhadap Indonesia mungkin tidak sebesar yang dialami oleh negara-negara besar seperti China, Jepang, dan Vietnam, Indonesia tetap perlu mengantisipasi penurunan permintaan ekspor dari mitra dagang utama.

Untuk itu, Marwan menyarankan beberapa langkah strategis, antara lain diversifikasi pasar ekspor, memperluas hubungan dagang dengan negara-negara selain AS, serta memberikan insentif pajak dan subsidi kepada industri yang terdampak.

Selain itu, ia mengingatkan pentingnya kebijakan moneter yang fleksibel untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Marwan juga menyarankan agar Indonesia aktif bernegosiasi dengan AS dalam forum bilateral untuk memperoleh pengecualian tarif atau memperbarui program Generalized System of Preferences (GSP) yang akan mempertahankan akses preferensial ke pasar AS.

"Dengan pendekatan yang menyeluruh, saya yakin Indonesia dapat mengelola dampak dari kebijakan ini dan tetap menjaga stabilitas ekonomi serta pertumbuhannya," tutup Marwan.

(tb/a)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Tom Lembong Ungkap Reaksi Pertama Saat Mendengar Kabar Abolisi dari Presiden Prabowo: Bukannya Perbudakan Ya?
Sempat Sebut Bakar Bendera dan Bubarkan Negara, Ayah Prada Lucky Klarifikasi: Hidup Saya untuk Merah Putih!
Bobby Nasution Resmikan Vihara Vimalakirti Medan, Ajak Umat Perkuat Iman dan Perangi Narkoba
Mengenang Tragedi Pesawat Jatuh di Medan, Korban Termasuk Gubernur Sumut
Rutan Kelas I Medan Meriahkan HUT RI ke-80 dengan Pekan Olahraga dan Aneka Perlombaan
Gubsu: Melayu Perekat Sosial dan Penjaga Nilai-Nilai Moral di Tengah Masyarakat
komentar
beritaTerbaru