JAKARTA — Nilai tukar rupiah dibuka menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Selasa pagi.
Berdasarkan data perdagangan di pasar spot, rupiah menguat sebesar 56 poin atau 0,34 persen ke level Rp16.182 per dolar AS dibanding penutupan sebelumnya di posisi Rp16.238 per dolar AS.
Penguatan rupiah ini terjadi di tengah sentimen pasar yang cenderung positif terhadap aset-aset emerging market, termasuk Indonesia, seiring dengan melemahnya indeks dolar AS akibat ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh Federal Reserve.
Analis pasar uang menilai penguatan rupiah turut ditopang oleh arus masuk modal asing dan data ekonomi domestik yang relatif stabil, termasuk surplus neraca perdagangan dan cadangan devisa yang masih berada pada level aman.
Meski demikian, pelaku pasar masih mencermati sejumlah faktor eksternal seperti perkembangan geopolitik global dan data ekonomi AS yang akan dirilis pekan ini, termasuk laporan tenaga kerja (non-farm payroll) yang kerap menjadi acuan pergerakan pasar global.
Bank Indonesia (BI) menyatakan akan terus berada di pasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamental dan mekanisme pasar.
Sementara itu, indeks dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia tercatat melemah tipis di kisaran 104,3, menambah peluang penguatan rupiah dalam jangka pendek.*
(at/a008)
Editor
:
Rupiah Menguat 56 Poin di Awal Perdagangan Selasa, Menjadi Rp16.182 per Dolar AS