BREAKING NEWS
Minggu, 19 Oktober 2025

Kemenperin Pacu Modest Fashion sebagai Penggerak Ekonomi Berbasis IKM

Mutiara - Sabtu, 18 Oktober 2025 09:20 WIB
Kemenperin Pacu Modest Fashion sebagai Penggerak Ekonomi Berbasis IKM
INDUSTRI FESYEN MUSLIM - Model peragaan busana tampil di penyelenggaraan Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST) 2025 di Jakarta.(Foto: dok.Kemenperin)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pengembangan industri modest fashion sebagai salah satu sektor potensial untuk memperkuat kinerja ekspor nasional.

Indonesia dinilai memiliki peluang besar menjadi pemain utama dalam industri fashion global yang mengedepankan busana sopan dan tertutup tersebut.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, menjelaskan bahwa industri modest fashion memiliki potensi pasar yang terus tumbuh, seiring dengan meningkatnya populasi Muslim global serta kesadaran konsumen terhadap gaya berpakaian yang beretika.

Baca Juga:

"Indonesia tidak hanya berperan sebagai pasar, tetapi juga berpotensi menjadi produsen dan pelaku utama industri modest fashion dunia," ujar Reni dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (18/10).

Reni mengungkapkan, nilai ekspor modest fashion Indonesia ke negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (Organization of Islamic Cooperation/OIC) pada 2023 mencapai 990 juta dolar AS, meningkat sekitar 83 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 540 juta dolar AS.

"Capaian ini menempatkan Indonesia di peringkat ketujuh negara dengan nilai ekspor tertinggi ke negara-negara OIC, setelah China, Turki, dan India," jelasnya.

Berdasarkan laporan State of the Global Islamic Economy Report (SGIER) 2023, pengeluaran konsumen Muslim di enam sektor utama termasuk fashion mencapai 2,43 triliun dolar AS dan diproyeksikan tumbuh 5,3 persen menjadi 3,36 triliun dolar AS pada 2028.

Hal ini menunjukkan peluang besar bagi pelaku industri modest fashion nasional untuk menembus pasar global.

Reni menambahkan, potensi Indonesia di sektor ini juga didukung oleh banyaknya pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) pakaian jadi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 mencatat terdapat sekitar 594.000 unit industri kecil pakaian jadi yang menyerap sekitar 1,2 juta tenaga kerja.

"Selain itu, kreativitas desainer lokal, kekayaan budaya, serta keberagaman bahan tekstil menjadi kekuatan tersendiri dalam memperkuat posisi Indonesia di kancah global," kata Reni.

Untuk meningkatkan daya saing, Kemenperin mendorong pelaku usaha agar terus berinovasi, baik dalam desain, kualitas produk, maupun strategi pemasaran dan branding. Pemerintah juga siap menggandeng berbagai pemangku kepentingan guna memperkuat ekosistem industri modest fashion nasional.

Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah melalui penyelenggaraan berbagai acara dan pameran fesyen, termasuk Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST) 2025, yang digelar pada 8–12 Oktober 2025.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) hasil kolaborasi antara Bank Indonesia dan Indonesia Fashion Chamber (IFC).

"Kami ingin kolaborasi antara industri pakaian jadi lokal dan sektor IKM dapat menciptakan multiplier effect yang luas bagi perekonomian nasional," pungkas Reni.*

(vo/M/006)

Editor
: Redaksi
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Industri Manufaktur Indonesia Tumbuh, PMI BI Capai 51,66 Persen
Wamenperin Ungkap Alasan Produksi RI Seret: Pasar Baru Belum Dibuka!
Kemenperin Rilis Aturan Baru, Kawasan Industri Wajib Penuhi Tiga Aspek Utama
Menperin Tegaskan Kawasan Industri Cikande Aman, Fokus pada Keberlanjutan dan Lingkungan
SMEA Premium Kopi Group Resmi Buka Cabang di Pekan Bada, UMKM Aceh Besar Semakin Bergeliat
Industri Manufaktur Bangkit, Pameran Terpadu Bidik Transaksi Hingga Rp6 Triliun
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru