BREAKING NEWS
Minggu, 19 Oktober 2025

Utang Whoosh Bikin Heboh, CEO Danantara Singgung Xi Jinping

Abyadi Siregar - Minggu, 19 Oktober 2025 12:57 WIB
Utang Whoosh Bikin Heboh, CEO Danantara Singgung Xi Jinping
CEO PT Danantara Rosan Perkasa Roeslani. (foto: Dok. Danantara)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA — CEO PT Danantara Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini tengah mengkaji berbagai opsi untuk penyelesaian pembayaran utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau yang dikenal dengan nama Whoosh.

Proyek tersebut, yang merupakan bagian dari inisiatif Belt and Road Initiative (BRI) dari China, mengalami sejumlah kendala finansial yang memerlukan langkah restrukturisasi utang.

Baca Juga:
Rosan mengatakan bahwa kajian terkait skema pembayaran utang ini sedang dilakukan bersama dengan pihak China, khususnya National Development and Reform Commission (NDRC), yang berperan penting dalam proyek tersebut.

"Opsi-opsi ini sedang kita kaji, dan setelah selesai, kami akan paparkan kepada kementerian terkait seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, serta Menko Marves dan DEN," ungkap Rosan dalam wawancara yang dilakukan pada Minggu, 19 Oktober 2025.

Menurut Rosan, proyek Whoosh tidak hanya penting bagi Indonesia, tetapi juga bagi China, karena menjadi bagian integral dari program besar yang digagas oleh Presiden Xi Jinping.

Oleh karena itu, pihaknya meminta agar publik memberikan waktu dan kesabaran dalam menyelesaikan masalah ini.

"Ini juga untuk mereka hal yang sangat penting. Proyek ini merupakan program dari Presiden Xi Jinping, jadi kita sedang berusaha semaksimal mungkin untuk menemukan solusi terbaik," jelas Rosan.

Rosan menambahkan bahwa kajian tidak hanya fokus pada aspek finansial, tetapi juga pada kelangsungan operasional proyek yang diharapkan dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi PT Kereta Api Indonesia (KAI).

"Kami berharap penyelesaian utang ini tidak akan menjadi beban baru bagi perusahaan pelat merah itu. Kami ingin memastikan keberlanjutan proyek ini menguntungkan bagi KAI dan meningkatkan pelayanan kereta api di Indonesia," lanjutnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan juga mengungkapkan bahwa pihak China telah menyetujui langkah restrukturisasi utang proyek KCJB.

Luhut menjelaskan bahwa China memberikan sinyal positif terkait kelanjutan proyek ini, dengan persetujuan untuk melanjutkan pembangunan hingga Surabaya, asalkan masalah restrukturisasi utang segera diselesaikan.

"China itu hanya bilang, 'kita akan terus lanjut sampai ke Surabaya kalau kalian segera menyelesaikan masalah restrukturisasi ini'. Saya bilang ke China tiga bulan lalu, 'oke, tapi tinggal tunggu Keppres agar tim bisa bekerja'," kata Luhut dalam acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Kamis (16/10/2025).

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sendiri menjadi salah satu proyek infrastruktur strategis yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar kota besar di Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Namun, pembiayaan yang bersumber dari utang kepada konsorsium China menimbulkan tantangan tersendiri dalam hal pengelolaan utang dan penyelesaian pembayaran.

Pemerintah Indonesia berharap bahwa melalui kajian dan restrukturisasi utang yang tengah dilakukan, proyek ini dapat terlaksana dengan baik dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan sektor transportasi di Indonesia.*

Baca Juga:


(di/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Diminta KPK Laporkan Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh, Mahfud MD: Agak Aneh Ini
Proyek Kereta Cepat Whoosh Jadi Sorotan, KPK Minta Data Resmi Dugaan Mark Up
Prabowo: Tak Apa Dibenci Koruptor, Asal Rakyat Dukung Saya
BPI Danantara Angkat Dua Profesional Asing untuk Perkuat Transformasi Garuda Indonesia
Jokowi Bungkam Soal Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh
KPK Sisir Proyek Lain Milik Kirun, Dugaan Korupsi Proyek Jalan di Sumut Meluas
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru