BREAKING NEWS
Senin, 27 Oktober 2025

45 Ribu Sumur Rakyat Siap Produksi, Pemerintah Targetkan Tambahan 10 Ribu Barel per Hari

Raman Krisna - Sabtu, 25 Oktober 2025 16:45 WIB
45 Ribu Sumur Rakyat Siap Produksi, Pemerintah Targetkan Tambahan 10 Ribu Barel per Hari
Arsip foto - Salah satu sumur pengeboran minyak di Desa Mekar Sari, Kecamatan Keluang, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (16/10/2025) (Foto: ANTARA/Shofi Ayudiana)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA– Satu tahun masa kepemimpinan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menandai babak baru dalam sektor minyak dan gas bumi (migas) nasional.

Melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pemerintah meluncurkan kebijakan pengelolaan sumur minyak rakyat sebagai langkah strategis untuk memperluas partisipasi masyarakat dalam produksi energi nasional.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menyebut kebijakan tersebut sebagai tonggak penting dalam mewujudkan amanat konstitusi, yakni mengelola sumber daya alam sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Baca Juga:

"Sesuai arahan Presiden Prabowo, negara kini memberi ruang bagi koperasi, BUMD, dan UMKM untuk turut mengelola sumur minyak rakyat. Melalui implementasi Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025, kita menghadirkan payung hukum yang memastikan kegiatan tambang rakyat berlangsung secara legal dan produktif," ujar Bahlil, dikutip Sabtu (25/10/2025).

Menurutnya, langkah tersebut bukan semata kebijakan teknis, melainkan wujud nyata dari semangat Pasal 33 UUD 1945 yang menempatkan rakyat sebagai bagian penting dari rantai produksi energi nasional.

"Migas tidak lagi hanya dikerjakan oleh pemilik modal besar. Negara membuka ruang bagi rakyat untuk ikut berdaulat atas energi yang dihasilkan," tegasnya.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, hasil inventarisasi menunjukkan lebih dari 45.000 sumur rakyat siap dikelola secara legal dan produktif.

Potensi tambahan produksi dari langkah ini diperkirakan mencapai 10.000 barel per hari, dengan penciptaan sekitar 225.000 lapangan kerja baru di berbagai daerah penghasil migas.

Bahlil menilai kebijakan ini membuktikan bahwa kemandirian energi bisa tumbuh dari partisipasi rakyat yang terorganisasi dengan baik.

"Sejarah mencatat, tidak ada kemajuan bangsa tanpa kedaulatan atas energi. Inilah bukti bahwa swasembada energi dapat dimulai dari rakyat sendiri," katanya.

Langkah pengelolaan sumur rakyat juga berdampak nyata terhadap peningkatan produksi nasional. Rata-rata produksi minyak bumi (termasuk NGL) periode Januari–September 2025 tercatat naik 4,79% year on year (YoY) menjadi 604,70 ribu barel per hari (MBOPD), dibandingkan periode yang sama pada 2024 sebesar 577,08 MBOPD. Pemerintah bahkan menargetkan peningkatan produksi menjadi 610 ribu barel per hari pada 2026.

Kenaikan ini ditopang oleh berbagai upaya menuju swasembada energi, antara lain reaktivasi sumur tua dan optimalisasi teknologi enhanced oil recovery (EOR). Dari 16.990 sumur yang sempat idle, sebanyak 4.495 sumur telah berhasil dihidupkan kembali untuk berproduksi.

Editor
: Mutiara
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Waketum Golkar: Bahlil Tak Akan Mundur Selangkah Pun dari Arahan Presiden Prabowo
Kementerian ESDM Luncurkan Logo Baru “Pancar Energi” pada Malam Penghargaan Subroto
Tukin ASN ESDM Naik 100 Persen, Bahlil: Siap-siap Bekerja Optimal atau Dirumahkan!
ESDM Klarifikasi Sumber Air AMDK, Semua Sesuai Aturan dan Diawasi
Dicecar Jaksa soal Dugaan Intervensi Riza Chalid, Eks Direktur Pertamina: Hanya Dugaan Saya
Dorong Produktivitas Migas, PHSS Sukses Tingkatkan Produksi Sumur Minyak 150 Persen lewat Teknologi TTESP
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru