BREAKING NEWS
Minggu, 02 November 2025

Jokowi Sebut Whoosh Adalah Investasi Sosial, Legislator Demokrat: Ini Rugi, Siapa Akan Talangi?

Adelia Syafitri - Jumat, 31 Oktober 2025 16:40 WIB
Jokowi Sebut Whoosh Adalah Investasi Sosial, Legislator Demokrat: Ini Rugi, Siapa Akan Talangi?
Kereta Cepat Whoosh (Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Demokrat, Herman Khaeron, menanggapi pernyataan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), yang menilai proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) bukan kerugian, melainkan investasi sosial.

Herman menilai pernyataan Jokowi tidak salah, namun ia mempertanyakan pihak yang bertanggung jawab atas kondisi Whoosh yang saat ini mengalami kerugian.

"Itu fine, gitu ya, menurut saya. Artinya, reasoning apa pun untuk terwujudnya ini, ini sudah lewat. Kan kondisi hari ini adalah rugi. Nah rugi ini siapa yang akan menalangi?" ujar Herman di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (31/10/2025).

Baca Juga:

Sekjen Partai Demokrat itu sepakat jika Whoosh bermanfaat bagi masyarakat dalam jangka panjang.

Namun, ia menekankan pentingnya kepastian mengenai pihak yang menanggung kerugian saat ini.

"Kalau memang ini bagian dari investasi sosial negara untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi kerugian dari setiap pergerakan moda transportasi, mungkin lebih efisien waktu dan lain sebagainya. Tetapi siapa yang akan membayar kerugian hari ini?" katanya.

Herman menegaskan, karena status Kereta Cepat Jakarta-Bandung masuk kategori proyek strategis nasional, kerugiannya seharusnya ditanggung oleh negara.

Namun, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sebelumnya menyatakan APBN tidak akan digunakan untuk menutup kerugian Whoosh.

"Ini kan persoalannya Pak Purbaya mengatakan bahwa APBN nggak mau bayarin lagi. Tapi kalau ini proyek strategis nasional dan investasi sosial, maka kerugian seharusnya ditanggung negara melalui APBN. Fine, nggak ada masalah," jelasnya.

Herman menambahkan, pemerintah tetap perlu turun tangan terkait utang Whoosh.

Komisi VI DPR pun berencana meminta penjelasan dari PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia mengenai langkah strategis agar proyek ini tidak merugi di masa depan.

"Tentu nanti kami akan meminta keterangan dan informasi tentang langkah-langkah strategis ke depan supaya ini tidak rugi, karena ruginya akan panjang," pungkasnya.

Editor
: Abyadi Siregar
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Investasi Saham dan Kripto Palsu, Kerugian Capai Rp 3,05 Miliar
Sumut Luncurkan Program Beasiswa untuk Atlet Berprestasi, Bobby: Investasi untuk Masa Depan Mereka
Airlangga Hartarto Pastikan Isu Utang Whoosh Masuk Agenda Presiden
Mahfud MD Kritik KPK Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh: “Entah Takut Sama Siapa”
IHSG Dibuka Menguat, Saham CUAN dan BRPT Memimpin Kenaikan
Purbaya Sepakat dengan Jokowi: Proyek Whoosh Fokus pada Pembangunan, Bukan Keuntungan
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru