BREAKING NEWS
Selasa, 04 November 2025

IHSG Pagi Ini Menguat Tipis ke 8.280,80, Saham TLKM dan UNVR Kompak Naik

Adelia Syafitri - Selasa, 04 November 2025 09:40 WIB
IHSG Pagi Ini Menguat Tipis ke 8.280,80, Saham TLKM dan UNVR Kompak Naik
Ilustrasi. (foto: AI/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat ke level 8.280,80 pada perdagangan Selasa (4/11/2025), seiring kenaikan sejumlah saham unggulan seperti PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM), PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), dan PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga pukul 09.02 WIB, IHSG naik tipis 0,07% atau 5,72 poin dari penutupan sebelumnya.

Sepanjang perdagangan pagi ini, indeks bergerak pada rentang 8.273,93–8.295,44, dengan total kapitalisasi pasar mencapai Rp15.089,15 triliun.

Baca Juga:

Dari 640 saham yang diperdagangkan, sebanyak 255 saham menguat, 156 saham terkoreksi, dan 229 saham stagnan.

Saham TLKM naik 1,19% ke Rp3.390, BREN meningkat 1,08% menjadi Rp9.375, UNVR naik 0,75% ke Rp2.690, dan TPIA tumbuh 0,70% ke Rp7.200 per saham.

Di sisi lain, saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) melemah 1,18% dan PT Astra International Tbk. (ASII) turun 0,79%.

Sementara itu, top gainers pagi ini diisi oleh PT Lotte Chemical Titan Tbk. (FPNI) yang melesat 25% dan PT Guna Timur Raya Tbk. (TRUK) naik 19,05%.

Sebaliknya, top losers dihuni oleh PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk. (RISE) yang turun 14,80% dan PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC) melemah 11,50%.

Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, menyatakan IHSG berpotensi melanjutkan penguatan hari ini, dengan level resistance diperkirakan berada di 8.300–8.350.

"Secara teknikal, MACD menunjukkan penyempitan negative slope dan berpotensi Golden Cross, sementara Stochastic RSI naik di area pivot. Indikator A/D juga mengindikasikan akumulasi, sehingga IHSG berpeluang melanjutkan kenaikan," ujar Valdy.

Optimisme pasar didorong oleh indikasi pemulihan konsumsi domestik dan inflasi Oktober 2025 yang tercatat 2,86% YoY, mendekati asumsi APBN sebesar 3% YoY.

Indikator makro lain yang mendukung antara lain indeks PMI manufaktur naik ke 51,2 dari 50,4 pada September, serta neraca perdagangan September yang surplus US$4,34 miliar, meski menurun dibanding bulan sebelumnya.

Editor
: Mutiara
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Rupiah Dibuka Melemah ke Rp16.714/USD, Apa Dampaknya bagi Ekonomi Indonesia?
Danantara Optimis Proyek Waste to Energy Diminati Emiten BEI
Energi Kita, Pilihan Siapa?
IHSG Dibuka Menguat ke 8.227,20! Saham UNVR, BREN, ASII hingga TLKM Kompak Menghijau
Lampung Tembus Target Investasi 2025, Jadi Poros Pertumbuhan Ekonomi Baru di Sumatera
IHSG Melemah 1,3%, Tapi Transaksi Saham di BEI Justru Naik 3,7%
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru