MEDAN - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (19/12/2025), menembus level Rp16.715 per dolar AS.
Penguatan ini sejalan dengan tren positif sejumlah mata uang Asia lainnya di awal perdagangan pagi.
Mengutip data Bloomberg pukul 09.00 WIB, rupiah menguat 0,05% dibandingkan penutupan sebelumnya.
Sementara itu, indeks dolar AS naik tipis 0,03% ke level 98,45.
Di Asia, pergerakan mata uang bervariasi: yen Jepang melemah 0,09%, dolar Singapura turun 0,05%, yuan China stagnan, sedangkan ringgit Malaysia naik 0,12%.
Pengamat Ekonomi, Ibrahim Assuaibi, memproyeksikan rupiah akan cenderung melemah menjelang penutupan perdagangan di kisaran Rp16.720–Rp16.750 per dolar AS.
Menurutnya, pasar kini menanti rilis data inflasi indeks harga konsumen (CPI) AS yang diperkirakan akan menunjukkan kenaikan tipis pada inflasi utama, sementara inflasi inti diperkirakan tetap berada di level 3% secara tahunan.
"Pasar tenaga kerja dan inflasi menjadi dua faktor kunci bagi The Fed dalam menentukan arah kebijakan suku bunga," ujar Ibrahim dalam keterangan tertulis.
Ia menambahkan, kekhawatiran stagflasi di AS, inflasi tinggi di tengah pengangguran meningkat, turut menjadi sentimen global yang diperhatikan pelaku pasar.
Selain itu, sentimen geopolitik juga memengaruhi nilai tukar. Kebijakan AS yang memblokade kapal tanker pengangkut minyak Venezuela memicu kekhawatiran gangguan pasokan energi global.
Di sisi domestik, sentimen positif datang dari proyeksi Bank Dunia.
Laporan Desember 2025 memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5% pada 2025 dan 2026, meningkat menjadi 5,2% pada 2027.