BREAKING NEWS
Senin, 27 Oktober 2025

Ditinggal Suami Setelah Lulus PPPK, Melda Safitri: Saya sudah maafkan, tapi tidak akan kembali

Adam - Sabtu, 25 Oktober 2025 17:27 WIB
Ditinggal Suami Setelah Lulus PPPK, Melda Safitri: Saya sudah maafkan, tapi tidak akan kembali
elda Safitri dapat rezeki tak terduga dari seorang pengusaha Aceh Shella Saukia. (Foto: Instagram)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BANDA ACEH – Air mata Melda Safitri (33) tak terbendung saat mengenang kisah pahit rumah tangganya yang berakhir di tengah perjuangan hidup bersama. Ditemui di Banda Aceh, Jumat (24/10), Melda berusaha tersenyum di tengah kesedihan.

"Saya harus kuat demi anak saya," ujarnya lirih.

Beberapa pekan lalu, Melda mendadak menjadi sorotan publik setelah video dirinya menangis sambil menggendong dua anaknya di Aceh Singkil viral di media sosial.

Baca Juga:

Dalam unggahan yang disertai pesan emosional, ia menulis:

"Dulu kamu ambil saya di sana, sekarang kamu lantarkan saya di sini dengan anak-anak. Setelah lulus PPPK, kamu ceraikan saya."

Unggahan tersebut memantik simpati masyarakat. Banyak warganet menyoroti tanggung jawab moral seorang aparatur negara. Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil kemudian memanggil sang suami, Jakfar Sidik, yang merupakan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), untuk dimintai klarifikasi.

Melda mengaku tak menyangka kisah pribadinya menjadi viral. "Saya hanya ingin meluapkan perasaan, bukan mencari perhatian," katanya.

Namun dari sana, banyak pihak datang memberikan dukungan. Salah satunya selebritas media sosial Sheila Syaukia, yang mengundangnya ke Banda Aceh untuk memberi semangat.

"Beliau peluk saya, bilang agar terus bangkit demi anak-anak. Saya sampai menangis waktu itu," ujarnya.

Dari pertemuan itu, Melda menerima bantuan sebesar Rp50 juta dan sebuah ponsel untuk memulai usaha kecil. "Saya mau mulai dari nol. Semoga Allah membalas segala kebaikan orang-orang yang membantu," ucapnya haru.

Melda juga dijadwalkan bertolak ke Jakarta untuk memenuhi undangan wawancara podcast yang ingin mengangkat kisah perjuangannya.

Melda masih mengingat jelas tanggal 15 Agustus 2025, hari ketika rumah tangga yang dibangun sejak 2020 berakhir. Ia menceritakan, pertengkaran kecil di rumah menjadi awal perpisahan itu.

"Dia marah karena tidak ada nasi dan ikan. Padahal uang belanja belum dikasih," kenangnya.

Tak lama kemudian, suaminya mengucapkan tiga talak sekaligus. Dua hari setelah itu, sang suami menerima surat keputusan pengangkatan sebagai PPPK.

Sebelum suaminya diangkat menjadi aparatur negara, Melda ikut berjuang membantu ekonomi keluarga. Ia berjualan sayur, cabai, dan kosmetik untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

"Saya tahu, mungkin dia sudah tidak nyaman. Tapi saya tetap berusaha dan mendukung dia," ucapnya.

Melda bahkan menabung sedikit demi sedikit untuk membelikan baju KORPRI bagi suaminya yang akan dilantik. "Saya nabung Rp5 ribu, Rp10 ribu. Waktu bajunya jadi, saya kasih ke dia. Tapi ternyata setelah itu, dia malah ceraikan saya," katanya menahan air mata.

Setelah ditinggalkan, Melda sempat mengadu ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan instansi tempat suaminya bekerja, namun belum menemukan penyelesaian. Mediasi di tingkat desa juga telah dilakukan.

Dalam hasil musyawarah, disepakati bahwa sang suami wajib menafkahi anak-anak dan melunasi utang keluarga. Namun hingga kini, keputusan itu belum sepenuhnya dijalankan.

"Saya sudah maafkan, tapi tidak akan kembali," tegasnya.

Kini Melda tinggal bersama orang tuanya di Desa Pulo Ie I, Kecamatan Kluet Utara, Aceh Selatan. Ia mulai menata hidup dengan berencana membuka usaha kecil di bidang fesyen dan perawatan kulit.

"Yang membuat saya bertahan hanya anak. Saya tidak mau dia kehilangan segalanya," ujarnya.

Melda berharap kisahnya dapat menjadi pelajaran bagi perempuan lain agar lebih berhati-hati dalam memilih pasangan hidup. "Lihat tanggung jawab dan kepeduliannya. Tidak ada yang sempurna, tapi pilihlah yang tulus," pesannya.

Sebelum berpamitan, Melda sempat berkata pelan, "Mungkin ini cara Allah memberi saya kesempatan untuk bangkit."*

(KP/m/006)

Editor
: Mutiara
0 komentar
Tags
beritaTerkait
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru