BREAKING NEWS
Rabu, 22 Oktober 2025

Anak Dikembalikan ke Ayah Setelah Sang Ibu Membunuh Anak Kandungnya

BITVonline.com - Senin, 11 Maret 2024 03:53 WIB
Anak Dikembalikan ke Ayah Setelah Sang Ibu Membunuh Anak Kandungnya
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BEKASI -Sebuah kisah tragis merambah di Perumahan Burgundy, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, yang menyisakan luka mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat. Seorang ibu, dengan usia yang masih muda, terlibat dalam peristiwa yang tak terbayangkan: membunuh anak kandungnya sendiri. Kisah ini menjadi sorotan publik, mengungkapkan betapa rapuhnya keadaan mental seseorang dan dampaknya yang tak terhindarkan.

SNF, seorang ibu muda berusia 26 tahun, dikabarkan telah melakukan aksi mengerikan membunuh anak kandung pertamanya, AAMS, yang baru berusia 5 tahun. Detik-detik mengerikan itu terjadi ketika SNF menusuk anaknya hingga 20 kali, menciptakan tragedi yang mengguncang hati siapapun yang mendengarnya. Namun, cerita kelam ini tidak berhenti di situ.

Anak kedua dari SNF, yang berusia 1 tahun 7 bulan, telah dikembalikan kepada ayahnya, MAS, setelah melewati proses yang sulit dan menyedihkan. Proses ini tidak hanya menguji kekuatan fisik, tetapi juga mempengaruhi jiwa dan hati dari semua yang terlibat. Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus, mengonfirmasi bahwa proses pemulangan anak itu telah dilakukan pada Sabtu malam dari panti asuhan tempatnya tinggal sebelumnya.

Sebelum keputusan ini diambil, tim psikologis dari Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi telah melakukan assessment menyeluruh. Tiga psikolog turun tangan untuk mendampingi anak tersebut dan memastikan bahwa proses pemulangan berjalan dengan baik. Fokus mereka adalah menjaga tumbuh kembang anak dan mencegah adanya trauma berkepanjangan. Mereka ingin memastikan bahwa anak tersebut bisa tumbuh dengan baik dan tidak terpengaruh oleh peristiwa tragis yang menimpa keluarganya.

Kisah ini bukan hanya tentang kejahatan yang terjadi, tetapi juga tentang upaya keras untuk menyelamatkan dan melindungi anak-anak yang menjadi korban. KPAD berusaha keras untuk memastikan bahwa anak tersebut tidak hanya mendapatkan pemulangan fisik, tetapi juga pemulihan mental dan emosional yang diperlukan. Mereka ingin memastikan bahwa anak tersebut tidak akan terbawa oleh trauma yang menghantuinya dan memahami bahwa tindakan ibunya adalah hal yang tidak dapat diterima.

Di balik tragedi ini, kita dihadapkan pada realitas yang menyakitkan tentang kondisi kejiwaan yang rapuh dan dampaknya yang merenggut nyawa. SNF, ibu yang dikenal menderita gangguan kejiwaan skizofrenia, menunjukkan betapa pentingnya upaya untuk mendeteksi, mencegah, dan merawat kondisi kesehatan mental. Masyarakat diimbau untuk peduli dan mendukung upaya-upaya yang dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.

Tragedi ini memberikan kita pelajaran yang berharga tentang pentingnya pemahaman, dukungan, dan perawatan terhadap masalah kesehatan mental. Semoga peristiwa ini juga menjadi panggilan bagi kita semua untuk lebih peduli dan mengedukasi diri tentang kondisi kejiwaan, sehingga kita dapat mencegah tragedi-tragedi serupa terjadi di masa yang akan datang.

(K/09)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru