BREAKING NEWS
Sabtu, 21 Juni 2025

Prihal Kasus Iwan Nasib DPRD Sumut Minta Komnas HAM dan LPSK Bentuk Investigasi

BITVonline.com - Rabu, 23 November 2022 05:19 WIB
9 view
Prihal Kasus Iwan Nasib DPRD Sumut Minta Komnas HAM dan LPSK Bentuk Investigasi
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN-Wakil Ketua DPRD Sumut, Irham Buana Nasution mendesak Komnas HAM dan LPSK (lembaga perlindungan saksi dan korban) untuk membentuk tim investigasi, guna mengungkap kematian Iwan alias Nasib.

Diketahui, Iwan alias Nasib dituding polisi sebagai bandar narkoba.

Saat ditangkap, Iwan alias Nasib terkena letusan senjata polisi, tepat di bagian lehernya. Warga menduga, bahwa Iwan alias Nasib sengaja dihabisi.

Baca Juga:

Rumor berkembang di lapangan, Iwan alias Nasib ditembak mati karena desas-desus adanya persaingan narkoba yang disinyalir melibatkan oknum polisi.

“Kami mendukung pemberantasan narkoba.

Baca Juga:

Namun, proses hukum harus berjalan dengan mekanisme yang ada,” kata Irham Buana, saat menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan keluarga Iwan alias Nasib, Selasa (23/11/2022).

Irham mengatakan, setiap orang pasti sepakat, bila narkoba harus diberantas.

Namun, dalam melakukan penegakan hukum, tentu tidak bisa sembarangan dilakukan.

Kami akan meminta melalui komisi A untuk segera mengundang Polres Pelabuhan Belawan dan Polda Sumut, termasuk juga petugas yang melakukan penembakan itu,” ucapnya.

Ia juga mendesak agar Komnas HAM dan LPSK segera membentuk tim guna melakukan investigas dalam kasus ini.

Sehingga, tudingan-tudingan yang beredar di masyarakat bisa terjawab.

Apalagi, satu diantara oknum polisi bernama Bripka Rudi Simamora dicurigai sebagai bandar narkoba di Jalan KL Yos Sudarso, Gang Mafo, Kecamatan Medan Labuhan. Komnas HAM boleh saja sesuai dengan kewenangannya, untuk membentuk tim investigasi berkaitan dengan peristiwa ini,” tuturnya. Dikatakannya, LPSK juga harus berperan dalam hal ini untuk melindungi keluarga korban dan juga saksi. Sepanjang laporan resmi ke LPSK itu pasti mereka tindakan lanjuti, dengan jaminan keamanan dan hukum,” kata Irham.

Dalam RDP ini, keluarga Iwan alias Nasib mempertanyakan langkah polisi menembak korban.

Menurut pihak keluarga, tudingan bahwa Iwan alias Nasib adalah bandar narkoba sangatlah tidak benar.

Keluarga juga meminta polisi dan pihak terkait segera melakukan rekontruksi dalam kasus ini. Dicurigai sebagai bandar sabu

Bripka Rudi Simamora, anggota Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Faisal Rahmat Simatupang yang terlibat dalam aksi penembakan Iwan alias Nasib cukup dikenal di kawasan Jalan KL Yos Sudarso, Gang Mafo, Lingkungan XIV, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan.

Menurut masyarakat, Bripka Rudi Simamora sering keluar masuk dari Gang Mafo, wilayah yang diklaim sebagai sarang narkoba.

Tak heran, banyak warga yang mengenali Bripka Rudi Simamora, usai dirinya dan dua temannya dituding sengaja menembak mati Iwan alias Nasib.

Menurut Sulahi Tobing, satu diantara warga yang melakukan aksi ke Polres Pelabuhan Belawan, dirinya sudah belasan tahun tinggal di Gang Mafo.

Sehingga, ia tahu betul sosok Bripka Rudi Simamora.

Selama ini, Brigadir Rudi Simamora sering datang ke Gang Mafo.

“Kami sudah mengenal Rudi Simamora itu belasan tahun, anak kecil pun kalau ditanya pasti kenal.

Karena memang dia sudah sering datang ke Gang Mafo,” kata Sulahi Tobing, Jumat (18/11/2022).

Sulahi mengatakan, Bripka Rudi Simamora ini punya tambak di sekitar permukiman warga Gang Mafo.

Makanya kami menduga dia juga salah satu bandar narkoba terbesar di Gang Mafo dan kawasan lainnya,” kata Sulahi. Ia mengatakan, dirinya dan warga sepakat jika polisi memberantas narkoba. Namun, kata Sulahi, dalam prosesnya, polisi tidak boleh asal-asalan dalam bertindak.

Apalagi sampai menghilangkan nyawa orang yang belum terbukti bersalah di pengadilan.

“Kami mendukung tindakan polisi dalam pemberantasan narkoba, tapi kami menyayangkan keterangan Kapolres yang tidak benar dan Tidak sesuai fakta di lapangan,” kata Sulahi.

Karena mencurigai Bripka Rudi Simamora adalah terduga bandar narkoba, ia pun meminta Kapoldasumut segera memeriksa latar belakang oknum polisi tersebut.

“Ayo sama sama kita kroscek siapa Rudi Simamora tersebut, biar kita tahu siapa dia.

Jangan sampai terjadi kasus Sambo kedua di Belawan, karena kami masyarakat berharap Belawan menjadi kota yang kondusif,” kata Sulahi.

Rumor persaingan narkoba

Kematian Iwan alias Nasib, lelaki yang dituding polisi sebagai bandar narkoba mencuatkan isu miring di lapangan.

Kabar berembus, bahwa Iwan alias Nasib sengaja ‘dimatikan’ Sebab, Iwan alias Nasib ini memang menurut keluarga dahulunya pernah terlibat narkoba.

Namun, sudah setahun belakangan ini Iwan alias Nasib tidak lagi terlibat peredaran gelap narkoba. Kata keluarga Iwan fokus menjual nasi goreng dan es kelapa. pemain narkoba di Gang Mafo dan kawasan Pekan Labuhan, korban pun kena tembak.

Tak tanggung, bagian tubuh Iwan yang tertembus peluru adalah leher.

Karena masalah ini pula, warga dan tetangga Iwan curiga, bahwa korban sengaja ‘dimatikan’.

Sebab, jika polisi beralasan bahwa Iwan melawan saat ditangkap, mestinya yang ditembak adalah kakinya, bukan leher.

Atas kasus ini, keluarga, masyarakat dan tetangga Iwan mendesak agar Pejabat kepolisian segera memeriksa Brigadir Rudi Simamora.

Apalagi, Brigadir Rudi Simamora disebut ‘pemain lama’ yang sudah hilir mudik di Gang Mafo.

Sehingga, warga pun curiga dengan Rudi Simamora, bahwa dia juga diduga terlibat dalam bisnis narkoba di Gang Mafo.

(B,siregar)

 

 

 

beritaTerkait
Pakistan Nominasikan Trump untuk Nobel Perdamaian atas Mediasi Konflik India–Pakistan
Kemenhub Pastikan 376 Jemaah Haji Kloter 33 Selamat dari Ancaman Bom di Pesawat Saudia Airlines
PMII Madina Geruduk Polres, Tuntut Penutupan Tambang Emas Ilegal (PETI)
Bugar di Usia 38 Tahun, Ini 4 Rahasia Gaya Hidup Sehat ala Agnez Mo
Polda Jambi Gelar Fun Run dan Pesta Rakyat Sambut Hari Bhayangkara ke-79
Dua Truk Fuso Terlibat Kecelakaan di Lingkar Barat II Jambi, Sopir Diduga Mengantuk
komentar
beritaTerbaru