YOGYAKARTA -Natasya, mahasiswi Sekolah Tinggi Pemerintahan Masyarakat Desa (APMD) Yogyakarta, korban penyiraman air keras yang dilakukan oleh mantan pacarnya, masih menjalani perawatan intensif di RSUP Dr. Sardjito. Proses pemulihan diperkirakan membutuhkan waktu hingga dua bulan ke depan.
Manajer Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjito, Banu Hermawan, mengungkapkan bahwa Natasya akan menjalani serangkaian operasi untuk mengatasi luka bakar yang dideritanya.
“Operasi pertama dilakukan minggu ini untuk mengangkat kulit mati, terutama di area wajah dan kelopak mata. Selanjutnya, sekitar dua minggu kemudian, akan dilakukan operasi plastik untuk menambal kulit tersebut. Proses perawatannya masih lama, diperkirakan dua bulan lagi,” ujar Banu, Jumat (3/1/2025).
Natasya mengalami luka bakar seluas 18% saat pertama kali tiba di rumah sakit. Saat ini, luka yang tersisa mencapai 10%, namun tergolong berat dengan tingkat keparahan grade 3 dan cukup dalam.
“Rencana ke depan adalah melakukan operasi pemulihan luka dalam tersebut. Tin dakan ini melibatkan kolaborasi antara dokter bedah plastik, dokter mata, dan dokter psikiatri,” tambah Banu.
Banu juga menjelaskan bahwa kondisi mata kiri Natasya mengalami kerusakan berat, sementara mata kanan masih dalam tahap evaluasi oleh tim medis.
Proses pemulihan yang panjang ini diharapkan dapat mengembalikan kondisi fisik dan psikologis Natasya. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk keluarga dan lingkungan sekitar, sangat dibutuhkan untuk membantu korban melewati masa sulit ini.
(N/014)
Natasya, Mahasiswi Korban Penyiraman Air Keras, Jalani Perawatan Intensif di RSUP Dr. Sardjito