BREAKING NEWS
Selasa, 06 Mei 2025

TPNPB Klaim Bunuh 6 Guru di Yahukimo, Sebby: Bukan Dwi Fungsi, Tapi Multi Fungsi TNI!

Adelia Syafitri - Minggu, 23 Maret 2025 11:09 WIB
146 view
TPNPB Klaim Bunuh 6 Guru di Yahukimo, Sebby: Bukan Dwi Fungsi, Tapi Multi Fungsi TNI!
KKB bantai 6 guru di Yahukimo Papua pada Jumat 21 Maret 2025 lalu dan mengatakan bahwa hal tersebut merupakan tanggapan mereka atas penyataan Panglima TNI.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

PAPUA -Enam guru yang mengajar di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua, tewas dalam serangan brutal yang terjadi pada Jumat, 21 Maret 2025.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengaku bertanggung jawab atas penembakan dan pembakaran sekolah tersebut, dengan alasan tindakan ini merupakan respons terhadap pernyataan Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, yang menyebut bahwa beberapa anggota TNI ditugaskan sebagai guru di Papua.

Baca Juga:

Sebby Sambom, Juru Bicara Komite Nasional TPNPB (Jubis Komnas TPNPB), menyatakan bahwa serangan ini dilakukan oleh Pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo.

Penembakan tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WIT dan disertai dengan pembakaran sekolah yang merupakan tempat bekerja para korban.

Baca Juga:

Menurut Sambom, tindakan ini merupakan bentuk protes terhadap pernyataan Panglima TNI yang menyebutkan bahwa anggota TNI bekerja sebagai guru di Papua, yang menurutnya merupakan bagian dari "multi fungsi TNI."

Dalam pernyataannya, Jenderal Agus Subiyanto menegaskan bahwa TNI memiliki peran dalam pendidikan di Papua, yang dia anggap sebagai bagian dari keberadaan multi fungsi TNI, bukan dwi fungsi.

Pernyataan ini memicu reaksi keras dari TPNPB yang menganggap bahwa kehadiran TNI dalam sektor sipil, seperti pendidikan, merupakan ancaman terhadap kedaulatan Papua.

Sebby Sambom juga menegaskan bahwa tindakan pembunuhan terhadap guru-guru tersebut adalah "tepat sasaran" karena mereka menganggap bahwa semua orang luar yang bekerja di Papua, baik itu sebagai guru atau tenaga medis, adalah bagian dari aparat militer Indonesia.

Menurut TPNPB, pengesahan RUU TNI yang memperbolehkan TNI menduduki jabatan sipil, memperkuat klaim mereka bahwa semua orang luar yang masuk ke Papua adalah "militer yang siap dieksekusi."

Pasca insiden tersebut, pihak TNI telah mengerahkan sejumlah besar pasukan untuk mengamankan wilayah tersebut, dengan menggunakan pesawat Hercules, heli TNI AU, dan beberapa pesawat sipil.

Operasi ini juga melibatkan pasukan Polri di Bandara Nop Goliath Yahukimo.

(di/a)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Truk TNI Diduga Angkut Amunisi Terbakar di Tol Gempol-Pandaan, Disertai Ledakan Beruntun
Ratusan Mama-Mama Papua Datangi Kantor Gubernur, Tanyakan Bantuan UMKM yang Ternyata Hoaks
Sertijab Dankosek I: Marsma TNI Imam Subekti, S.T., M.IR. Resmi Jabat Komandan Komando Sektor I Medan
Bantah Isu Politik, PPAD: Pertemuan dengan Presiden Prabowo Murni Bahas Halal Bihalal
Fakta Mengejutkan! Rencana Pemakzulan Gibran Sudah Dibahas Sejak Pelantikan Prabowo-Gibran
Gempa Berkekuatan M5,9 Guncang Keerom, Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
komentar
beritaTerbaru