KKB bantai 6 guru di Yahukimo Papua pada Jumat 21 Maret 2025 lalu dan mengatakan bahwa hal tersebut merupakan tanggapan mereka atas penyataan Panglima TNI.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
PAPUA -Enam guru yang mengajar di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua, tewas dalam serangan brutal yang terjadi pada Jumat, 21 Maret 2025.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengaku bertanggung jawab atas penembakan dan pembakaran sekolah tersebut, dengan alasan tindakan ini merupakan respons terhadap pernyataan Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, yang menyebut bahwa beberapa anggota TNI ditugaskan sebagai guru di Papua.
Menurut Sambom, tindakan ini merupakan bentuk protes terhadap pernyataan Panglima TNI yang menyebutkan bahwa anggota TNI bekerja sebagai guru di Papua, yang menurutnya merupakan bagian dari "multi fungsi TNI."
Dalam pernyataannya, Jenderal Agus Subiyanto menegaskan bahwa TNI memiliki peran dalam pendidikan di Papua, yang dia anggap sebagai bagian dari keberadaan multi fungsi TNI, bukan dwi fungsi.
Pernyataan ini memicu reaksi keras dari TPNPB yang menganggap bahwa kehadiran TNI dalam sektor sipil, seperti pendidikan, merupakan ancaman terhadap kedaulatan Papua.
Sebby Sambom juga menegaskan bahwa tindakan pembunuhan terhadap guru-guru tersebut adalah "tepat sasaran" karena mereka menganggap bahwa semua orang luar yang bekerja di Papua, baik itu sebagai guru atau tenaga medis, adalah bagian dari aparat militer Indonesia.
Menurut TPNPB, pengesahan RUU TNI yang memperbolehkan TNI menduduki jabatan sipil, memperkuat klaim mereka bahwa semua orang luar yang masuk ke Papua adalah "militer yang siap dieksekusi."
Pasca insiden tersebut, pihak TNI telah mengerahkan sejumlah besar pasukan untuk mengamankan wilayah tersebut, dengan menggunakan pesawat Hercules, heli TNI AU, dan beberapa pesawat sipil.
Operasi ini juga melibatkan pasukan Polri di Bandara Nop Goliath Yahukimo.