Viral! Kepsek SMAN 4 Medan Diduga Lakukan Pungli, Kadisdik Sumut Turun Tangan

Namun, para siswa tidak mengetahui apakah uang tersebut benar diberikan kepada guru yang pensiun atau digunakan untuk kepentingan lain.

Selain itu, siswa kelas XII juga disebut harus membayar uang sekolah dan baju batik seharga Rp 160 ribu.

Baca Juga:

• Viral! Kondisi Kebun Binatang di Medan Jorok dan Bau, Pengunjung Kecewa
• Bobby Nasution Heran Disdik Sumut Anggarkan Rp1,6 Miliar untuk Konsultan, Kadisdik Buka Suara

Jika tidak membayar, mereka disebut tidak bisa mengikuti ujian.

Menurut Basir, tradisi pungutan untuk guru yang pensiun ini sudah berlangsung lama di sekolah tersebut, bahkan sebelum kepala sekolah yang saat ini menjabat.

Baca Juga:

• Viral! Warga Medan Gerebek Ruko Tambang Bitcoin, Polisi dan PLN Turun Tangan
• Viral! Mobil Dinas Propam Tapsel Disebut Tabrak Lari, Polda Sumut Buka Suara

"Kepala sekolah menjelaskan bahwa ini sudah dilakukan sejak lama sebelum ia menjabat. Biasanya dihitung jumlah siswa lalu dikalikan nominal tertentu. Namun, fakta di lapangan menunjukkan hal yang berbeda," tambah Basir.

Basir menyatakan bahwa keputusan mengenai sanksi terhadap kepala sekolah saat ini berada di tangan Kepala Dinas Pendidikan Sumut.

"Hari ini kepala dinas akan memanggil kepala sekolah yang bersangkutan. Apa pun keputusannya, ini akan menjadi pelajaran bagi sekolah lain agar tidak melakukan hal yang sama," katanya.

Ia juga menekankan bahwa meskipun tradisi memberikan penghormatan kepada guru yang pensiun itu baik, namun tidak boleh ada pemaksaan kepada siswa.

"Kalau ada yang mau memberikan, seharusnya dilakukan secara sukarela, bukan dengan paksaan. Pungutan yang tidak sesuai aturan tidak boleh dilakukan," tegasnya.

(tb/a)