Hampir seluruh bagian kiri dan kanan depan pagar telah raib, menyisakan tiang-tiang semen yang sebagian besar retak dan nyaris roboh.
Kondisi TMP juga tampak kurang terawat.
Sampah berserakan di beberapa titik, dan semak belukar menjalar hingga menutupi sebagian pagar.
Misno, seorang tukang becak yang biasa mangkal di sekitar TMP, mengaku pagar tersebut sudah lama hilang.
Ia menduga pagar-pagar itu dicuri pada malam hingga dini hari.
"Pas mangkal nggak ada lihat, kadang-kadang mereka subuh," ucapnya.
Rudi, warga sekitar, mengatakan pagar mulai menghilang dalam 2-3 tahun terakhir.
Ia juga menyebut lokasi TMP yang gelap dan tanpa penjagaan menjadi alasan pencurian terus terjadi.
"Nggak ada pos jaga, malam gelap, leluasa jadinya," ujarnya.
Namun, menurut Sudartono, penjaga TMP yang telah bekerja belasan tahun, sebagian pagar memang sempat dicuri, tapi banyak juga yang sengaja dicabut dan diamankan ke dalam area TMP untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
"Sebagian ini sudah kami ambil semua, diangkat, ada barangnya semua… kalau nggak diangkat, hancur semua," jelasnya.
Ia mengatakan pelaku pencurian terdahulu sudah ditangkap dan diproses hukum pada 2022.
"Sudah dua kali (kasus), ditangkap, di pengadilan juga," kata Sudartono.
Pihaknya juga telah mengusulkan perbaikan ke Pemprov Sumut, namun belum mendapat tanggapan hingga kini.
"Sudah lama diusulkan… mudah-mudahan lekas dibangun, kan kasihan gini, masa makam pahlawan gini," pungkasnya.*