Kasus Serupa Terjadi Lagi! Dokter di Garut Diduga Lecehkan Pasien saat USG, Polisi Lakukan Penyelidikan

GARUT – Sebuah rekaman CCTV yang menunjukkan dugaan tindakan pelecehan seksual oleh seorang dokter terhadap pasiennya di Kabupaten Garut viral di media sosial.

Dalam video berdurasi singkat itu, terlihat seorang dokter pria sedang melakukan pemeriksaan USG kepada seorang pasien perempuan.

Awalnya, dokter tersebut tampak memegang alat USG dengan tangan kanan dan memeriksa bagian perut pasien.

Baca Juga:

• Sudah Jadi Tersangka Sejak April, Eks Kepala Puskesmas di Cirebon Belum Ditahan Kasus Dugaan Pelecehan Seksual
• Oknum Polisi di Sumba Barat Daya Diduga Lecehkan Korban Pem3rkos4an, Kini Ditahan Propam Polda NTT

Namun, gerakan tangan dokter perlahan naik ke arah atas perut pasien dan tangan kirinya pun terlihat memegang bagian atas tubuh pasien, hingga diduga menyentuh area sensitif.

Video ini langsung menuai perhatian warganet dan menjadi perbincangan hangat. Menanggapi hal ini, pihak kepolisian menyatakan sedang melakukan penyelidikan.

Baca Juga:

• Dokter AY Resmi Jadi Tersangka Kasus Pelecehan S3ksual Pasien di Persada Hospital
• Agus Difabel Divonis 10 Tahun Penjara dalam Kasus P3lec3han S3ksu4l, Lebih Ringan dari Tuntutan Jaksa

"Kita dapat infonya semalam tadi. Saat ini kita lagi lakukan penyelidikan," ujar Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, saat dikonfirmasi, Selasa (15/4/2025).

AKP Joko mengatakan, polisi akan mengecek langsung lokasi tempat dugaan pelecehan itu terjadi. Namun hingga kini, pihaknya belum menerima laporan resmi dari korban.

"Kalau untuk laporan resmi, korban belum diketahui. Tapi kami tetap akan melakukan penyelidikan," tegasnya.

Kasus dugaan pelecehan oleh tenaga kesehatan bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, di Bandung, eks dokter residen PPDS Anestesi Unpad, Priguna Anugerah Pratama (31), juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pemerkosaan terhadap tiga perempuan di RS Hasan Sadikin. Aksi bejatnya dilakukan dengan membius korban terlebih dahulu.

Masyarakat diimbau untuk melapor apabila mengalami atau mengetahui kejadian serupa, guna mencegah pelecehan seksual di lingkungan pelayanan kesehatan terus terulang.*

(kp/j006)