Warga Resah, Tawuran di Medan Labuhan Meningkat Jelang Insiden P6n6mb4k4n oleh Kapolres Belawan

MEDAN -Warga di sekitar Jalan Tol Belmera, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, mengaku semakin resah akibat maraknya tawuran antar remaja yang terjadi belakangan ini.

Aksi kekerasan tersebut diduga memicu insiden penembakan yang melibatkan Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan, pada Minggu dini hari lalu.

Menurut warga bernama Ahmad Nuh, tawuran di wilayah itu kerap terjadi hingga tiga kali seminggu, terutama sejak bulan Ramadan. Pelaku tawuran didominasi oleh anak di bawah umur dan kerap membawa senjata tajam seperti batu, botol, hingga kelewang.

Baca Juga:

• Polsek Medan Labuhan Razia Kafe di Pasar 9, Amankan Miras Ilegal
• Bocah 4 Tahun Kehilangan Nyawa Usai Tenggelam Saat Bermain di Pinggir Rawa

"Kami sudah sangat resah, kadang mereka masuk ke rumah warga buat sembunyi," ujar Nuh saat ditemui di lokasi.

Ketegangan Meningkat di Jalan Tol Belmera

Baca Juga:

• Tiga Rumah Terbakar di Medan Labuhan, Damkarmat Kerahkan Lima Armada
• Cekcok Berujung Maut, Pria di Medan Meninggal Dunia Ditikam Adik Kandung

Warga lain, Ucok Sitanggang, juga mengonfirmasi adanya peningkatan intensitas tawuran belakangan ini.

"Dulu enggak separah ini. Beberapa kali saya tegur mereka. Tapi makin menjadi-jadi," kata Ucok.

Ucok juga mengaku terkejut saat mengetahui korban penembakan adalah MS (15), seorang remaja yang dikenal baik di lingkungan sekitar.

"Kayaknya enggak mungkin dia ikut tawuran. Tapi sekarang malah meninggal karena tertembak," tambahnya.

Kronologi Penembakan oleh Kapolres Belawan

Insiden penembakan terjadi ketika AKBP Oloan berusaha menghalau kerumunan remaja yang terlibat tawuran. Berdasarkan laporan, Oloan sempat dikeroyok dan diserang dengan senjata tajam serta mercon. Ia melepaskan tiga tembakan peringatan, lalu menembak ke arah kaki para pelaku. Sayangnya, peluru mengenai perut MS (15) dan tangan D (17).

MS meninggal dunia saat dirawat, sementara D masih dirawat intensif di RS Bhayangkara. Saat ini, AKBP Oloan telah dinonaktifkan sementara dari jabatannya untuk menjalani pemeriksaan internal.

Harapan Warga untuk Solusi Jangka Panjang

Warga berharap kepolisian dan pemerintah daerah segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah tawuran yang meresahkan ini. Selain mengganggu ketertiban, aksi tersebut dinilai bisa berdampak buruk pada mental dan masa depan anak-anak di lingkungan sekitar.*

(km/j006)