BREAKING NEWS
Senin, 28 Juli 2025

Dokter di Medan Disergap 10 Debt Collector Saat Antar Anak, Polisi Tangkap 4 Pelaku

Adelia Syafitri - Jumat, 23 Mei 2025 14:49 WIB
266 view
Dokter di Medan Disergap 10 Debt Collector Saat Antar Anak, Polisi Tangkap 4 Pelaku
Konferensi pers oleh Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan merilis kasus kekerasan debt collector terhadap dokter di Medan.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN– Seorang dokter muda di Kota Medan, Sumatera Utara, menjadi korban aksi kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok debt collector saat tengah mengemudikan mobil bersama keluarganya.

Kejadian tersebut terjadi di Jalan Stadion, Kecamatan Medan Kota, pada Rabu (21/5/2025) dan sempat menimbulkan trauma bagi anak korban.

Baca Juga:

Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menangkap empat orang pelaku yang terlibat dalam penyergapan tersebut.

Mereka adalah Yusrizal Agustian Siagian (55), Andy Marpaung (39), Badia Simarmata (47), dan Rindu Tambunan (46).

Baca Juga:

Sementara itu, enam pelaku lainnya masih dalam pengejaran.

"Iya, mereka debt collector. Empat pelaku kita tangkap dengan modus pencurian dengan kekerasan. Mereka melakukan ancaman untuk menguasai barang milik korban," ujar Gidion, Jumat (23/5).

Peristiwa bermula ketika para pelaku mengadang mobil yang dikendarai korban, Lia Praselia (35), seorang dokter, dan memaksanya berhenti.

Setelah korban membuka kaca jendela, para pelaku langsung merampas kunci mobil dan ponsel iPhone 12 Pro Max miliknya.

Lia yang saat itu tengah bersama anaknya, berusaha merekam kejadian, namun ponselnya dirampas pelaku.

Aksi tersebut sempat memicu adu mulut hingga polisi tiba di lokasi dan mengamankan kendaraan yang menjadi target para pelaku.

"Yang jadi target itu kendaraannya. Mobil itu memang ada persoalan leasing. Pemilik aslinya sudah meninggal dunia, dan digunakan oleh keluarganya," jelas Gidion.

Dokter Lia mengaku sangat kecewa dengan perlakuan kasar para pelaku.

Ia menyebut bahwa mobil tersebut hanya dititipkan kepadanya oleh teman orang tuanya yang telah meninggal.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, mobil itu telah lunas.

"Mereka mengaku-ngaku itu mobil mereka. Kami tidak tahu-menahu. Saat itu saya cuma jemput anak, kebetulan pakai mobil itu," kata Lia.

Ia juga menyesalkan bahwa tindakan para pelaku berdampak pada kondisi psikologis anaknya yang menyaksikan langsung kejadian tersebut.

"Kalau memang mau ambil mobilnya, kita bisa bicara baik-baik. Tapi ini langsung disergap, anak saya sampai trauma. Saya dokter, terpaksa tinggalkan praktik, suami juga begitu," pungkasnya.

Kapolrestabes Medan menegaskan bahwa tindakan para pelaku merupakan bentuk premanisme dan tidak boleh dibiarkan.

"Ini cara-cara kekerasan yang tidak boleh terjadi di ruang publik. Kami akan terus kejar para pelaku lainnya," tegas Gidion.*

(d/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru