
Polres Tapteng Rampungkan Pembangunan Rumah Warga yang Mangkrak, Wujud Nyata Kepedulian Polri
TAPTENG Komitmen Polri dalam mendukung kesejahteraan masyarakat kembali terlihat nyata di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng). Di bawah
PemerintahanJAKARTA - Salah satu mahasiswa Universitas Trisakti, Ananta Aulia Althaaf (24), memberikan klarifikasi atas aksi unjuk rasa yang berujung ricuh di depan Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu (21/5/2025). Ananta menyatakan bahwa tidak ada niat dari dirinya dan rekan-rekan untuk menimbulkan kericuhan dalam aksi memperingati reformasi tersebut.
"Kami mewakili teman-teman yang hadir di aksi tersebut tentunya tidak ada sedikit pun niat kami untuk terjadinya kericuhan," ujar Ananta saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jumat (30/5/2025).
Ananta merupakan satu dari 16 mahasiswa Trisakti yang sempat ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh pihak kepolisian, sebelum akhirnya penahanannya ditangguhkan. Ia menambahkan bahwa peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi dirinya dan seluruh rekan mahasiswa untuk lebih bijak dan terorganisir dalam menyampaikan aspirasi di ruang publik.
"Kami akan terus mengevaluasi dari apa yang sudah terjadi. Kiranya hal ini menjadi pembelajaran ke depan," tambahnya.
Ananta juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas kegaduhan yang terjadi selama aksi berlangsung. Ia berharap insiden ini tidak mencoreng gerakan mahasiswa yang selama ini dikenal sebagai corong suara rakyat.
"Saya mengucapkan terima kasih dan permohonan maaf kepada masyarakat bila mana hal ini menjadi gambaran buruk dalam pergerakan," ucapnya.
Sebelumnya, kericuhan terjadi ketika massa aksi mencoba menerobos masuk ke dalam area Balai Kota, bahkan beberapa peserta diketahui menggunakan sepeda motor dan menghadang kendaraan pejabat negara. Dalam insiden tersebut, 93 orang ditangkap, tiga di antaranya positif narkoba, serta tujuh anggota polisi mengalami luka-luka akibat pemukulan, gigitan, dan tendangan dari sebagian massa.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, membenarkan bahwa aksi awalnya berlangsung damai, namun eskalasi terjadi ketika massa memaksa masuk dan melakukan kekerasan terhadap aparat.
Di sisi lain, Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, menjelaskan bahwa aksi tersebut membawa aspirasi moral dari mahasiswa Trisakti atas belum adanya pengakuan negara terhadap gugurnya mahasiswa dalam tragedi 1998. Harapan untuk bertemu pihak Kesbangpol juga menjadi bagian dari tuntutan moral yang sudah lama disuarakan oleh keluarga korban dan civitas akademika Trisakti.*
(km/j006)
TAPTENG Komitmen Polri dalam mendukung kesejahteraan masyarakat kembali terlihat nyata di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng). Di bawah
PemerintahanMEDAN Seorang perempuan bernama Gita Rubyanah, warga Pematang Siantar, diadili di Pengadilan Negeri (PN) Medan pada Selasa (22/7/2025) ata
Hukum dan KriminalMADINA Keluarga korban kasus pemerkosaan anak di bawah umur yang terjadi di salah satu pesantren di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), S
Hukum dan KriminalJAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil mantan Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Provinsi Sumatera Utara, Ahmad Effendy P
NasionalJAKARTA Pasangan publik figur Rey Utami dan Pablo Benua kembali menjadi sorotan publik setelah dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Sekjen B
EntertainmentTAPSEL Bupati Tapanuli Selatan H. Gus Irawan Pasaribu menegaskan komitmennya untuk mengoptimalkan peran Koperasi Merah Putih sebagai badan
EkonomiJAKARTA Nama Iris Wullur kembali menjadi sorotan publik. Setelah santer disebut sebagai selingkuhan Kapolsek Metro Setiabudi Kompol Arif P
EntertainmentJAKARTA Harga Bitcoin kembali mencetak sejarah dengan menyentuh rekor harga tertinggi sepanjang masa (alltime high). Lonjakan ini tidak h
EkonomiJAKARTA Usai tersingkir dari Piala AFF U23 2025, akun media sosial asal Malaysia, OnefootballM, memancing reaksi publik Indonesia setela
OlahragaWHASINGTON DC Kementerian Kehakiman Amerika Serikat merilis lebih dari 240 ribu halaman dokumen terkait pembunuhan tokoh hakhak sipil ter
Internasional