Terdakwa penembakan tiga polisi di Way Kanan, Lampung, Kopda Basarsyah menjalani persidangan perdana di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Sumatera Selatan, 11 Juni 2025. (foto: at)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
PALEMBANG – Sidang perdana kasus penembakan tiga anggota polisi di Way Kanan, Lampung, menyeret nama Kopral Dua (Kopda) Basarsyah sebagai terdakwa utama.
Dalam dakwaan yang dibacakan Oditurat Militer, terungkap bahwa Kopda Basarsyah tidak hanya terlibat dalam aksi penembakan, tetapi juga menjadi koordinator gelanggang judi sabung ayam yang menjadi latar peristiwa berdarah tersebut.
Sidang yang digelar di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Rabu (11/6/2025), mengungkap keterlibatan Kopda Basarsyah bersama Peltu Yun Hari Lubis dalam membangun jaringan judi sabung ayam dan dadu goncang sejak Juli 2023.
Dari bisnis ilegal ini, Kopda Basarsyah disebut menerima keuntungan sebesar 10 persen dari seluruh uang taruhan yang dipertaruhkan pemain.
"Saudara wajib didampingi penasihat hukum, sebab pada kasus ini ancaman hukumannya lebih dari 15 tahun penjara dan atau mati," ujar Ketua Majelis Hakim Kolonel CHK Fredy Ferdian Isnartanto kepada terdakwa.
Dalam dakwaan yang dibacakan empat oditur, termasuk Kepala Oditurat Militer I-05 Palembang Kolonel Laut (H) M Muchlis, dijelaskan bahwa Kopda Basarsyah merupakan koordinator penuh arena sabung ayam.
Sementara Peltu Lubis memegang kendali penuh atas judi dadu goncang, dengan keuntungan pribadi.
Arena sabung ayam tersebut pertama kali dibuka di Register 44 Umbul Leter S, Kampung Gisting Jaya, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung.
Kegiatan berlangsung rutin setiap Senin dan Kamis dari pukul 13.30 hingga 18.00 WIB, dan berlanjut hingga Mei 2024.
Lokasi arena sempat berpindah sebanyak dua kali sebelum akhirnya digelar event besar pada 17 Maret 2025.
Namun, saat penggerebekan dilakukan oleh 17 personel gabungan Polres Way Kanan, terjadi baku tembak.
Tiga anggota polisi tewas tertembak dalam insiden tersebut, yakni Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto, dan Bripda M Ghalib Surya Ganta.