JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar operasi tangkap tangan (OTT) yang mengungkap dugaan praktik pemerasan dalam proses pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Total 14 orang diamankan dalam operasi yang dilakukan sejak Rabu malam hingga Kamis dini hari, 21 Agustus 2025.
Salah satu sosok yang mencuri perhatian publik adalah Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer atau yang akrab disapa Noel, yang ikut terjaring dalam OTT tersebut.
"Tim telah mengamankan 14 orang dan juga barang bukti," ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, dalam keterangan resmi di Gedung Merah Putih, Jakarta Selatan, Kamis (21/8/2025) petang.
KPK juga menyita sejumlah barang bukti yang diduga berkaitan langsung dengan praktik pemerasan, di antaranya 15 unit mobil mewah, 7 sepeda motor, serta uang tunai dalam jumlah miliaran rupiah.
Sejumlah kendaraan tersebut sempat dipamerkan di area lobi Gedung KPK sebagai bentuk transparansi terhadap proses penanganan kasus.
"Dugaan pemerasan ini bukan kasus baru. Sudah berlangsung cukup lama dengan nominal yang cukup besar," ungkap Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto.
OTT ini merupakan hasil dari pemantauan intensif atas dugaan penyimpangan dalam proses perizinan sertifikasi K3 oleh oknum pejabat dan pihak terkait lainnya di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan.
Hingga berita ini ditulis, seluruh pihak yang diamankan sedang menjalani pemeriksaan intensif di Gedung Merah Putih KPK.
Sesuai ketentuan dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), KPK memiliki waktu maksimal 1x24 jam untuk menentukan status hukum mereka.
KPK menyatakan akan segera menyampaikan kronologi lengkap serta konstruksi perkara melalui konferensi pers resmi dalam waktu dekat.
Menanggapi OTT ini, pihak Istana menyatakan akan menunggu hasil penyelidikan KPK sebelum mengambil langkah terkait posisi Immanuel Ebenezer sebagai Wamenaker.