
Coffee Morning Nias Barat, Bupati Tegaskan Percepatan Renstra OPD Bukan Sekadar Formalitas
NIAS BARAT Pemerintah Kabupaten Nias Barat terus menunjukkan komitmennya dalam mempercepat proses penyusunan Rencana Strategis (Renstra)
Pemerintahan
JAKARTA -Direktorat Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri mengungkap kasus penipuan dengan menggunakan teknologi deepfake yang memanipulasi gambar dan video pejabat negara, termasuk Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Kasus ini melibatkan sindikat yang mengoperasikan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menipu masyarakat.
Brigjen Himawan Bayu Aji, Dirtipidsiber Bareskrim Polri, dalam konferensi pers Kamis (23/1), menjelaskan bahwa aksi penipuan ini dilakukan oleh sindikat yang terdiri dari beberapa orang. Tersangka utama, AMA (29), sudah ditangkap, namun polisi masih memburu seorang tersangka lain dengan inisial FA yang berperan dalam mempersiapkan video deepfake tersebut.
“Ini merupakan sindikat, dan mereka tidak bekerja sendiri. Tersangka AMA dibantu oleh FA yang saat ini sudah kami tetapkan sebagai DPO, yang bertugas menyiapkan video atau mengedit video deepfake tersebut,” kata Himawan.
Baca Juga:
Sindikat ini telah berhasil menipu 11 korban dengan kerugian total mencapai Rp 30 juta. Meski demikian, Himawan menekankan bahwa penindakan yang dilakukan pihak kepolisian lebih berfokus pada pencegahan keberlanjutan aksi sindikat ini dan bukan hanya melihat jumlah korban atau nominal kerugian yang ditimbulkan.
“Kecepatan dalam melakukan penindakan ini merupakan bentuk pencegahan untuk tidak adanya keberlanjutan dari aksi sindikat ini,” tambahnya.
Baca Juga:
Tersangka AMA diduga memalsukan video dengan menggunakan teknologi deepfake, yang menampilkan Presiden Prabowo Subianto dan pejabat negara lainnya yang menawarkan bantuan pemerintah kepada masyarakat. Dalam video tersebut, nomor WhatsApp tersangka dicantumkan agar calon korban dapat menghubungi dan mengikuti proses pendaftaran bantuan.
Himawan menjelaskan, “Video tersebut mengarahkan korban untuk menghubungi nomor WhatsApp dan mendaftar sebagai penerima bantuan, yang pada akhirnya menipu mereka.”
Polisi kini tengah melanjutkan penyelidikan untuk menelusuri keberadaan rekening penampungan hasil kejahatan ini dan mengungkap lebih dalam keterlibatan sindikat lainnya.
“Kasus ini tidak berhenti sampai di sini, kami akan terus mengembangkan penyidikan untuk mengungkap lebih banyak pelaku dan aliran dana hasil kejahatan ini,” tegas Himawan.
Bareskrim Polri mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap penipuan yang memanfaatkan teknologi canggih seperti deepfake. Masyarakat diminta untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar, terutama yang melibatkan tawaran bantuan atau hadiah yang tidak jelas sumbernya.
(N/014)
NIAS BARAT Pemerintah Kabupaten Nias Barat terus menunjukkan komitmennya dalam mempercepat proses penyusunan Rencana Strategis (Renstra)
PemerintahanMEDAN Anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi PDI Perjuangan, Agus Setiawan, menggelar kegiatan Reses Masa Persidangan III Tahun 2025 di Jal
PemerintahanJAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga bahwa mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumatra U
Hukum dan KriminalJAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami penyidikan terkait dugaan korupsi dalam proyek digitalisasi Stasiun Pengisian
Hukum dan KriminalJAKARTA Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengumumkan pemblokiran terhadap ribuan rekening dormant atau tidak akti
NasionalTAPANULI TENGAH Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Sumatera Utara, Rahmansyah Sibarani, menyayangkan beredarnya informasi tidak akurat yang
PendidikanJAKARTA Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, angkat bicara terkait usulan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Mu
NasionalBOGOR Suasana haru dan penuh kehangatan menyelimuti pentas seni gabungan Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 10 dan Sekolah Rakyat Me
NasionalPADANG Sebuah insiden perusakan rumah doa umat Kristen terjadi di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera B
PeristiwaJAKARTA Kasus dugaan pencemaran nama baik dan fitnah terhadap Presiden ke7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), terkait tuduhan ij
Politik