BREAKING NEWS
Selasa, 14 Oktober 2025

Pembunuhan Tragis Bocah APH di Cilegon, Lebak! Motif Utang Piutang, Dendam, dan Cemburu Terungkap

BITVonline.com - Selasa, 24 September 2024 03:33 WIB
Pembunuhan Tragis Bocah APH di Cilegon, Lebak!  Motif Utang Piutang, Dendam, dan Cemburu Terungkap
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

LEBAK – Kasus pembunuhan bocah berinisial APH yang ditemukan tewas dengan wajah dilakban di Pantai Cihara, Kabupaten Lebak, mencuatkan sejumlah fakta mengejutkan. Kapolres Cilegon, Ajun Komisaris Besar Kemas Indra Natanegara, mengungkapkan bahwa terdapat tiga motif utama di balik tindakan keji ini, yaitu utang piutang, dendam, dan kecemburuan yang melibatkan hubungan sesama jenis antara para pelaku.

Dalam konferensi pers, Kemas menjelaskan bahwa ketiga pelaku utama, yakni SA (38), RH (38), dan EM (30), adalah wanita yang memiliki hubungan dekat dengan ibu korban, A (38). “Mereka sering meminjam uang kepada ibu APH, menggunakan identitasnya untuk mengajukan pinjaman online hingga total mencapai Rp 75 juta,” ungkap Kemas. Hal ini menunjukkan bahwa masalah finansial menjadi salah satu pemicu kekerasan tersebut.

EM, salah satu pelaku, menyatakan bahwa ia merasa sakit hati karena sering dimarahi oleh A. Sementara itu, RH mengaku cemburu terhadap A yang sering menghabiskan waktu bersama SA, yang juga merupakan pasangan sesama jenisnya selama dua tahun. Ketiga wanita ini kemudian merencanakan untuk menculik A, namun skenario itu berubah menjadi penculikan putrinya, APH, yang terjadi pada 17 September 2024.

Proses penculikan berlangsung di kediaman APH di Komplek BBS, Cilegon. Setelah mengunci bocah malang itu dalam gudang, para pelaku membawanya ke kontrakan RH, di mana APH akhirnya dibunuh dengan cara yang sangat kejam. “Mereka melakban wajah korban sebelum membuang jasadnya ke Pantai Cihara dengan bantuan dua orang lainnya,” tambah Kemas.

Mayat APH ditemukan pada 19 September 2024, setelah warga melaporkan penemuan jasad seorang anak dalam keadaan mengenaskan. Identifikasi menunjukkan bahwa jasad tersebut adalah bocah yang hilang sejak tanggal 17.

Polisi kini tengah menginvestigasi lebih dalam untuk mengungkap semua pelaku yang terlibat dalam kasus ini. Kemas menegaskan komitmen pihak kepolisian untuk menindak tegas semua orang yang terlibat dalam kejahatan ini. “Kami akan memastikan bahwa semua pelaku diadili sesuai hukum,” katanya.

Kasus ini telah mengundang keprihatinan mendalam di masyarakat, menyoroti perlunya pengawasan lebih ketat terhadap anak-anak dan pentingnya komunikasi antara orang tua dan anak untuk mencegah potensi bahaya. Dalam konteks ini, polisi juga mengingatkan bahwa kerjasama antara masyarakat dan pihak berwenang sangat penting untuk menjaga keamanan anak-anak di lingkungan sekitar. 

(N/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru