BREAKING NEWS
Sabtu, 21 Juni 2025

USS Nimitz Matikan Transponder saat Lintasi Laut Natuna, TNI Pastikan Situasi Terkendali

Justin Nova - Jumat, 20 Juni 2025 21:12 WIB
56 view
USS Nimitz Matikan Transponder saat Lintasi Laut Natuna, TNI Pastikan Situasi Terkendali
Kapal induk bertenaga nuklir USS Nimitz bergerak menuju Laut Arab, mempertegas kesiapan militer AS di tengah memanasnya konflik Iran–Israel. (foto: wahana news)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Kapal induk bertenaga nuklir milik Amerika Serikat, USS Nimitz (CVN-68), dilaporkan mematikan sistem transpondernya saat melintas di Laut Natuna Utara, memicu spekulasi terkait misi militernya di tengah meningkatnya eskalasi konflik antara Iran dan Israel.

Sebelum menghilang dari radar pelacakan maritim sipil, USS Nimitz terdeteksi tengah berlayar dari Laut China Selatan menuju Selat Singapura dan kemudian akan memasuki Selat Malaka untuk selanjutnya melanjutkan pelayaran ke Samudera Hindia, yang diduga sebagai bagian dari penguatan militer AS di kawasan Timur Tengah.

Menanggapi situasi ini, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi menegaskan bahwa pelayaran USS Nimitz tidak melanggar hukum internasional dan tetap dalam pengawasan TNI.

Baca Juga:

"Kapal tersebut berlayar di Selat Malaka dengan menggunakan Hak Lintas Transit," jelas Kristomei dalam keterangannya kepada Okezone, Jumat (20/6/2025).

Ia menjelaskan bahwa berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional (UNCLOS) 1982, kapal perang asing memiliki hak untuk melintas di jalur pelayaran internasional tanpa memerlukan izin dari negara pantai, selama memenuhi ketentuan yang berlaku dan tidak mengancam keamanan kawasan.

Baca Juga:

TNI, lanjut Kristomei, senantiasa memantau pergerakan kapal asing di wilayah perairan yurisdiksi nasional. Seluruh satuan yang berkaitan juga dikerahkan untuk siaga dan berkoordinasi, memastikan stabilitas serta melindungi kepentingan nasional Indonesia di wilayah laut strategis.

"Seluruh satuan TNI yang terkait tetap siaga dan melakukan koordinasi dalam rangka menjamin stabilitas dan kepentingan nasional di wilayah perairan strategis tersebut," ujarnya.

Kehadiran kapal induk AS di wilayah perairan Asia Tenggara terjadi di tengah konflik bersenjata antara Iran dan Israel yang terus memburuk. Banyak pengamat militer menilai, pengerahan USS Nimitz bisa menjadi bagian dari strategi proyeksi kekuatan AS untuk mengamankan kepentingannya dan sekutunya di kawasan Timur Tengah.

Namun, hingga kini pihak Departemen Pertahanan AS belum memberikan pernyataan resmi terkait tujuan akhir pelayaran USS Nimitz maupun alasan pemadaman transponder di wilayah Laut Natuna.*

(oz/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
SBY dan Presiden Prabowo Bertukar Pesan Bahas Revisi UU TNI: 80 Persen Aman, Tapi Ada Pasal Rawan
TNI Koordinasi dengan Kejagung Terkait Dugaan Konten Negatif RUU TNI oleh Marcella Santoso
Purnawirawan TNI Laporkan Dugaan SK ASN Tidak Sah dari BKKBN ke Polisi
Sekjen Pemuda Pancasila: Jika Dianggap Meresahkan, Pemerintah Harus Bina Kami
Ancaman Perang Membesar, WNI di Iran Dipastikan Pulang ke Indonesia 22 Juni
Pos TNI dan Puskesmas Hadiri Lokakarya Mini Lintas Sektor di Lamaknen Selatan, Perkuat Sinergi Tingkatkan Layanan Kesehatan
komentar
beritaTerbaru
PRESEDEN BURUK KOPERASI ANEH

PRESEDEN BURUK KOPERASI ANEH

TAPSEL Pengurus Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Tapanuli Selatan, Irwan Alimuddin Batubara, S.Sos, menyampaikan kepri

Opini