BREAKING NEWS
Sabtu, 28 Juni 2025

Trump Somasi CNN dan New York Times Soal Laporan Perang Iran-Israel

Adelia Syafitri - Jumat, 27 Juni 2025 17:03 WIB
63 view
Trump Somasi CNN dan New York Times Soal Laporan Perang Iran-Israel
Presiden Amerika Serikat Donald Trump melayangkan surat somasi kepada dua media raksasa, CNN dan The New York Times. (foto: ist)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

WASHINGTON DC – Presiden Amerika Serikat Donald Trump melayangkan surat somasi kepada dua media raksasa, CNN dan The New York Times, menyusul laporan mereka yang mengkritisi klaim Trump mengenai keberhasilan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.

Surat somasi tersebut dikirim oleh kuasa hukum Trump sebagai respons terhadap laporan pada 24 Juni 2025, yang menyebutkan bahwa intelijen Komando Pusat AS (CENTCOM) menilai serangan AS pada 22 Juni lalu tidak menghancurkan inti program nuklir Iran, bertentangan dengan klaim Trump.

Dalam unggahan di platform Truth Social, Trump menyatakan dengan tegas, "Situs-situs nuklir Iran sudah benar-benar hancur!" dan menuding laporan CNN serta NYT sebagai berita palsu.

Baca Juga:

Tidak hanya itu, Trump juga menyerukan pemecatan jurnalis yang terlibat dalam peliputan tersebut, dan menuntut agar kebocoran dokumen intelijen diselidiki secara hukum.

Menanggapi somasi tersebut, CNN dan The New York Times bersikukuh mempertahankan laporan mereka.

Baca Juga:

CNN menyatakan mendukung penuh jurnalisnya dan menyebut laporan tersebut bertujuan untuk menyajikan informasi penting bagi masyarakat.

Sementara itu, pengacara The New York Times, David E. McCraw, memberikan respons tajam.

"Publik Amerika berhak mengetahui apakah serangan militer yang mereka biayai berhasil atau tidak. Bukan langkah bertanggung jawab bagi media untuk menyembunyikan fakta, dan jauh lebih tidak bertanggung jawab bagi seorang presiden untuk menggunakan ancaman litigasi demi membungkam pers," tegas McCraw.

Ia juga menyebut, dalam negara demokrasi, transparansi dan penilaian terhadap kebijakan luar negeri harus dilandasi laporan akurat dari badan intelijen, bukan klaim sepihak.

Trump sendiri memiliki rekam jejak panjang dalam menggunakan ancaman hukum terhadap media.

Meski kerap mengajukan somasi, sebagian besar di antaranya tidak ditindaklanjuti di pengadilan.

Sejumlah ahli hukum Amandemen Pertama menyayangkan tindakan Trump dan menganggapnya sebagai bentuk intimidasi terhadap kebebasan pers.*

(cn/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
AS, Israel, dan Iran Sama-sama Klaim Menang Usai 12 Hari Perang, Tapi Siapa yang Benar-Benar Untung?
Balik Sikap, Trump Bela Iran dan Peringatkan Israel: “Calm Down!”
Gelombang Protes Anti-Perang Guncang Eropa, Dunia Khawatir Konflik Gaza-Iran Meluas
Ancaman Perang Membesar, WNI di Iran Dipastikan Pulang ke Indonesia 22 Juni
Iran Vs Israel Memanas, SBY: Nasib Perdamaian Dunia Ditentukan oleh 5 Pemimpin Kuat! Siapa Saja Mereka?
Putin dan Erdogan Serukan Akhiri Pertempuran Iran-Israel Lewat Komunikasi Telepon!
komentar
beritaTerbaru