BREAKING NEWS
Kamis, 16 Oktober 2025

IMO Indonesia Tegaskan Pentingnya Perlindungan Jurnalis di Tengah Konflik Gaza

Ida Bagus Wedha - Selasa, 12 Agustus 2025 13:08 WIB
IMO Indonesia Tegaskan Pentingnya Perlindungan Jurnalis di Tengah Konflik Gaza
Ketua Umum IMO Indonesia, Yakub F. Ismail. (foto: Ida Bagus Wedha/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Ikatan Media Online (IMO) Indonesia menyampaikan keprihatinan mendalam terkait kekerasan yang dialami para jurnalis saat menjalankan tugas peliputan di Gaza yang tengah dilanda konflik bersenjata.

Ketua Umum IMO Indonesia, Yakub F. Ismail, menegaskan bahwa jurnalis merupakan pekerja kemanusiaan yang memiliki mandat universal untuk menyampaikan informasi yang akurat dan faktual kepada masyarakat luas.

Oleh karenanya, aktivitas jurnalistik wajib mendapat perlindungan sesuai dengan hukum humaniter internasional.

"Para pewarta di Gaza tidak hanya menghadapi risiko kehilangan nyawa, tetapi juga tantangan serius berupa pembungkaman terhadap hak publik untuk memperoleh informasi yang benar dan transparan mengenai situasi di wilayah tersebut," ujar Yakub di Jakarta, Selasa (12/8/2025).

Yakub menambahkan, Konvensi Jenewa beserta berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB secara tegas mengatur perlindungan bagi pekerja media, termasuk ketika mereka bertugas di zona konflik.

Setiap tindakan yang berupa penargetan, intimidasi, atau pembatasan akses terhadap jurnalis merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apapun.

"Untuk itu, kami mengajak seluruh insan pers dan organisasi media, baik nasional maupun internasional, untuk bersatu dalam menyuarakan solidaritas serta menyerukan kepada semua pihak yang berkonflik agar menghormati kemerdekaan pers," tutup Yakub.

Ikatan Media Online (IMO) Indonesia adalah organisasi yang mewadahi media online di seluruh tanah air dengan komitmen tinggi terhadap kemerdekaan pers, etika jurnalistik, serta perlindungan bagi pekerja media di berbagai kondisi, termasuk situasi konflik dan bencana.*

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru