BREAKING NEWS
Jumat, 24 Oktober 2025

Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal?

- Senin, 16 Juni 2025 19:46 WIB
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal?
ilustrasi / Penambangan PT.GAG NIKEL di weigo barat , raja ampat papua barat daya (foto: bussinesinsight)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN -Aktivitas pertambangan nikel yang selama ini dianggap sebagai motor penggerak industri hilirisasi, ternyata menyimpan ancaman serius bagi kesehatan manusia.

Berbagai penelitian ilmiah mengungkap bahwa proses penambangan dan pengolahan nikel dapat meningkatkan risiko penyakit pernapasan, gangguan ginjal, hingga kanker.

Dikutip dari Case Studies in Chemical and Environmental Engineering (2024) dan International Journal of Environmental Research and Public Health (2020), produksi satu ton nikel menghasilkan emisi karbon dioksida sebesar 46.100 kg CO₂ eq.

Selain itu, pencemaran logam berat seperti nikel, kadmium, kromium, dan timbal ke dalam air dan tanah memicu penyakit serius, mulai dari asma, gangguan fungsi ginjal, hingga disabilitas intelektual ringan.

Risiko kesehatan muncul dari polusi udara yang mengandung sulfur dioksida (SOx), nitrogen oksida (NOx), dan partikel halus (PM2.5) yang menjadi penyebab utama asma dan potensi kanker paru. Studi memperkirakan setiap ton nikel yang diproduksi menimbulkan 0,000921 kasus asma per tahun.

Sementara itu, limbah cair dari pengolahan nikel mengandung kadar nikel terlarut yang jauh melebihi ambang aman WHO, seperti ditemukan di Khorasan Selatan, Iran, yang berpotensi memicu gangguan ginjal dan osteoporosis.

Lebih jauh, paparan nikel yang berkelanjutan dapat merusak DNA, memicu stress oksidatif, dan menyebabkan perubahan epigenetik yang berujung pada kanker paru, darah, dan nasofaring. Kerusakan mitokondria akibat nikel juga memperparah risiko penyakit jantung dan gangguan fungsi otak.

Penemuan ini mendorong perlunya pengawasan ketat terhadap kualitas udara, air, dan tanah di sekitar area tambang. Pemerintah dan pelaku industri diharapkan meninjau ulang dampak aktivitas tambang nikel agar masyarakat tidak menjadi korban diam-diam dari industrialisasi.*

(km/j006)

Editor
:
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru