BREAKING NEWS
Jumat, 17 Oktober 2025

Presiden Prabowo Perintahkan Penambahan Fakultas Kedokteran: Atasi Krisis Dokter Tanpa Terjebak Aturan Lama

- Kamis, 26 Juni 2025 13:09 WIB
Presiden Prabowo Perintahkan Penambahan Fakultas Kedokteran: Atasi Krisis Dokter Tanpa Terjebak Aturan Lama
Prabowo saat meresmikan KEK Kesehatan Sanur, Bali, Rabu (25/6/2025). (foto : website presiden RI)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

jakarta - Presiden Prabowo Subianto secara tegas menginstruksikan dua menterinya, yaitu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, untuk segera menambah jumlah fakultas kedokteran di Indonesia.

Langkah ini diambil sebagai respons cepat atas krisis kekurangan dokter, khususnya dokter spesialis, yang selama ini menjadi tantangan serius dalam sistem layanan kesehatan nasional.

"Kita masih kekurangan dokter. Karena itu saya minta Menkes dan Mendiktisaintek segera menambah fakultas kedokteran, akademi perawatan, dan pendidikan spesialis. Jangan terlalu terhimpit prosedur-prosedur dan peraturan-peraturan kuno yang tidak bisa menjawab tantangan zaman," ujar Prabowo saat meresmikan KEK Kesehatan Sanur, Bali, Rabu (25/6/2025).

Pemerintah mencatat bahwa saat ini hanya terdapat sekitar 77 ribu dokter spesialis di Indonesia untuk melayani lebih dari 280 juta penduduk. Rasio ini hanya 0,23 dokter spesialis per 1.000 penduduk, jauh di bawah standar ideal yakni 1,46 per 1.000.

"Jumlah dokter spesialis yang dihasilkan sangat terbatas. Ini yang membuat pelayanan kesehatan kita kurang optimal," ungkap Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalam pernyataan terpisah.

Meskipun akan ada penambahan fakultas kedokteran, pemerintah menegaskan bahwa kualitas pendidikan tetap menjadi prioritas utama.

"Kalaupun ada fakultas kedokteran baru, kualitasnya tetap harus terjamin. Kalau tidak, pelayanan kesehatan di masa depan bisa terancam," kata Dante.

Ia juga menyebutkan bahwa peningkatan kuota mahasiswa kedokteran akan berdampak langsung pada akses dan pemerataan layanan medis, terutama di daerah terpencil.

Prabowo juga menyentil kebijakan pendidikan kedokteran yang masih terlalu dibatasi oleh prosedur lama. Ia mendorong adanya reformasi regulasi agar pendidikan kedokteran bisa menjawab tantangan zaman dengan lebih adaptif dan cepat.

"Jangan lagi terjebak aturan-aturan kuno. Kita harus lincah, inovatif, dan berani membuat perubahan untuk masa depan kesehatan bangsa," tegas Prabowo.*

(d/j006)

Editor
:
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru