
Rutan Kelas I Medan Ajak Anak Panti Asuhan Makan Bersama, Wujudkan Pemasyarakatan yang Humanis
MEDAN Suasana berbeda terlihat di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan pada Kamis (26/6), saat puluhan anak yatim dari dua panti as
NasionalJAKARTA -Lini masa media sosial TikTok tengah diramaikan oleh unggahan viral yang menyebut bahwa keputihan dan infeksi jamur di selangkangan bisa memicu kanker serviks.
Video yang diunggah oleh akun TikTok @cy***** memperlihatkan latar belakang rumah sakit dengan narasi mengingatkan perempuan untuk tidak menyepelekan keputihan dan jamur, karena disebut sebagai pemicu kanker serviks.
"Girls, jangan pernah menyepelekan keputihan & jamur sekitar selengki, plsss itu salah satu pemicu bakteri bisa nyebabin kanker serviks," tulis akun tersebut, Jumat (27/6/2025).
Baca Juga:
Unggahan ini langsung mengundang kekhawatiran dari warganet, terutama para perempuan yang kerap mengalami keputihan. Banyak dari mereka menanyakan kebenaran informasi tersebut melalui kolom komentar.
Namun, dokter umum dari Puskesmas Sibela Surakarta, dr. Dessy Tri Pratiwi, meluruskan bahwa infeksi jamur di area selangkangan tidak serta-merta menyebabkan kanker serviks.
"Infeksi jamur pada vagina bisa menyebabkan peradangan dan iritasi. Jika tidak ditangani dengan baik, bisa meningkatkan risiko infeksi lain, termasuk HPV, yang merupakan penyebab utama kanker serviks," terang Dessy saat dihubungi, Sabtu (28/6/2025).
Dessy menjelaskan, keputihan sendiri merupakan cairan normal yang diproduksi vagina sebagai bagian dari sistem perlindungan alami. Namun, keputihan yang tidak normal bisa menjadi indikasi penyakit, termasuk kanker serviks, jika disertai ciri-ciri seperti bau tak sedap, warna kehijauan atau kekuningan, serta perdarahan.
Faktor Risiko Kanker Serviks:
Selain infeksi HPV sebagai penyebab utama kanker serviks, berikut sejumlah faktor risiko lain yang disampaikan dr. Dessy:
Riwayat keluarga dengan kanker serviks.
Aktivitas seksual di usia muda, terutama di bawah 18 tahun.
Berganti-ganti pasangan seksual.
Kebiasaan merokok, baik aktif maupun pasif.
Sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pada penderita HIV/AIDS.
Riwayat infeksi menular seksual lainnya, termasuk Chlamydia.
Penggunaan pil KB dalam jangka panjang, khususnya lebih dari lima tahun.
Pesan Kesehatan:
dr. Dessy menekankan pentingnya menjaga kebersihan organ intim, mengenakan pakaian dalam berbahan katun yang menyerap keringat, dan berkonsultasi ke tenaga medis bila mengalami keputihan abnormal.
"Tidak semua keputihan berbahaya. Namun, jika disertai gejala tidak biasa, jangan tunda untuk memeriksakan diri," imbaunya.*
(k/j006)
MEDAN Suasana berbeda terlihat di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan pada Kamis (26/6), saat puluhan anak yatim dari dua panti as
NasionalBANDA ACEH Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Irwansyah ST, resmi menutup Festival Dalail Khairat seBanda Aceh pada
Seni dan BudayaBANDA ACEH Sebanyak 35 anggota Komunitas TRB Fishing Aceh mengikuti kegiatan fishing tour ke Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Sabtu (28/6/
KomunitasMEDAN Koperasi Jasa Keluarga Pers Indonesia menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke2 untuk Tahun Buku 2024 pada Sabtu (28/6/2025), bert
EkonomiJAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pembangunan dan preser
Hukum dan KriminalJAKARTA Kuasa hukum Lisa Rachmat, terdakwa kasus suap dalam perkara Gregorius Ronald Tannur, menilai langkah Jaksa Penuntut Umum (JPU) m
Hukum dan KriminalBANDA ACEH Gelombang kritik terhadap revisi Kitab UndangUndang Hukum Acara Pidana (RKUHAP) kembali menguat. Dalam Seminar Nasional bert
Hukum dan KriminalOleh H. M. Yamin, SE, M. SiDI tengah dunia yang kian digerakkan oleh kepentingan material, gerakan Islam seperti Muhammadiyah tampil sebaga
OpiniMEDAN Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan di bawah Kantor Wilaya
NasionalBATAM Kepolisian Resor Kota (Polresta) Barelang terus menyelidiki insiden kebakaran tragis yang melanda kapal tanker MT Federal II saat
Peristiwa