Bencana Sumbar Terima Bantuan Jateng Setelah Perjalanan Lebih dari 4 Hari
SEMARANG Setelah menempuh perjalanan darat selama 105 jam, bantuan logistik dan personel dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akhirnya t
NASIONAL
JAKARTA -Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyampaikan keprihatinan atas jatuhnya ribuan korban anak-anak akibat kasus keracunan massal dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah sekolah. IDAI menegaskan bahwa insiden ini murni merupakan keracunan makanan, bukan alergi seperti yang sempat beredar di publik.
"Berbeda antara alergi dengan keracunan. Kalau yang makan banyak anak, dan reaksinya hanya pada satu atau dua anak, kemungkinan itu alergi makanan. Tetapi kalau korbannya terjadi serentak dan masal setelah makan makanan yang sama, maka bisa dipastikan ini adalah fenomena keracunan makanan," jelas Ketua Pengurus Pusat IDAI, Dr. dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A, Subsp.Kardio(K).
Baca Juga:Perbedaan Keracunan dan Alergi Makanan
Ketua Unit Kerja Koordinasi Emergensi dan Terapi Intensif Anak (UKK ETIA) IDAI, dr. Yogi Prawira, Sp.A, Subs ETIA(K), memaparkan sejumlah perbedaan antara keracunan dan alergi makanan.
Penyebab:
Keracunan makanan: akibat makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri, racun, parasit, virus, atau bahan kimia.
Alergi makanan: reaksi sistem imun terhadap protein tertentu dalam makanan.
Siapa yang bisa terkena:
Baca Juga:Keracunan makanan: dapat menyerang siapa saja yang mengonsumsi makanan tercemar.
Alergi makanan: hanya individu dengan sensitivitas khusus.
Waktu muncul gejala:
Keracunan: beberapa jam hingga dua hari setelah konsumsi.
Alergi: dalam hitungan menit hingga beberapa jam.
Gejala Keracunan vs Alergi
Gejala keracunan makanan: mual, muntah, diare, sakit perut, demam, hingga pusing.
Baca Juga:Gejala alergi makanan: gatal, bengkak pada bibir atau kelopak mata, biduran, sesak napas, bahkan penurunan kesadaran.
"Keracunan bisa menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) karena satu sumber makanan mencemari banyak orang. Sementara alergi tidak menular dan hanya menyerang individu tertentu," terang dr. Yogi.
Kapan Harus ke Dokter?
Meski sebagian besar keracunan makanan tidak berakibat fatal, beberapa kasus memerlukan rawat inap dan dapat menimbulkan komplikasi serius seperti gangguan ginjal, peradangan sendi, hingga gangguan saraf.
Orang tua dan guru diminta waspada jika anak mengalami gejala berikut:
Muntah berulang.
Diare berdarah.
Baca Juga:Diare lebih dari tiga hari.
Urine pekat dan sedikit.
Bibir kering dan rasa haus berlebihan.
Demam di atas 38°C.
"Penting untuk mengedukasi orang tua, guru, bahkan anak-anak, bahwa jika setelah mengonsumsi makanan atau minuman lalu muncul gejala parah, segera dibawa ke dokter," tegas dr. Yogi.*
(id/j006)
SEMARANG Setelah menempuh perjalanan darat selama 105 jam, bantuan logistik dan personel dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akhirnya t
NASIONAL
LANGSA, Tim Trauma Healing Bagian Psikologi SDM Polda Aceh memberikan dukungan psikososial kepada warga yang terdampak bencana alam di K
NASIONAL
BANDA ACEH, Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Majelis Pengurus Wilayah (MPW) Aceh kembali menggelar aksi kemanusiaan dengan men
NASIONAL
JAKARTA, Kepergian Bupati Aceh Selatan, Mirwan, untuk melaksanakan ibadah umrah di tengah bencana banjir dan longsor yang melanda wilayahn
POLITIK
JAKARTA, Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, menanggapi isu yang mengaitkan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas
POLITIK
MATARAM Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), menyampaikan kesi
POLITIK
JAKARTA Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, angkat bicara terkait bencana banjir bandang yang melanda beberapa wi
PEMERINTAHAN
MEDAN PT Pelabuhan Indonesia (Persero) kembali menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat yang terdampak bencana alam. Direktur SDM dan U
NASIONAL
JAKARTA, Polri kembali menggelorakan semangat gotong royong dalam upaya penanganan bencana yang melanda Aceh, Sumatera Utara (Sumut), da
NASIONAL
SIMALUNGUN Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun menunjukkan kepedulian tinggi terhadap korban bencana alam yang melanda tiga kabupat
NASIONAL