BREAKING NEWS
Senin, 20 Oktober 2025

McDonald’s Alami Penurunan Penjualan Global Pertama Dalam 13 Kuartal!

BITVonline.com - Selasa, 30 Juli 2024 10:02 WIB
McDonald’s Alami Penurunan Penjualan Global Pertama Dalam 13 Kuartal!
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Bitvonline.com –McDonald’s, salah satu jaringan makanan cepat saji terbesar di dunia, baru saja melaporkan penurunan penjualan global yang signifikan. Ini merupakan penurunan pertama dalam kurun waktu 13 kuartal terakhir, sebuah pertanda yang mengejutkan bagi raksasa industri makanan cepat saji ini.

Menurut laporan terbaru, penjualan global McDonald’s turun sebesar 1% pada kuartal kedua 2024, jauh di bawah ekspektasi yang memprediksi kenaikan sebesar 0,5%. Penurunan ini dipicu oleh perubahan perilaku konsumen yang kini semakin cermat dalam mengelola pengeluaran mereka di tengah inflasi yang terus menerus meningkat. Akibatnya, banyak konsumen, terutama yang berpendapatan rendah, beralih ke pilihan makanan yang lebih terjangkau di rumah.

Inflasi yang berkepanjangan telah memaksa banyak konsumen untuk lebih selektif dalam memilih tempat makan. Hidangan-hidangan dengan harga lebih tinggi, termasuk menu ikonik seperti Big Mac, kini mengalami penurunan permintaan. McDonald’s dan pesaingnya seperti Burger King, Wendy’s, dan Taco Bell, telah merespons dengan membuka cabang baru yang menawarkan hidangan bernilai untuk merangsang pelanggan.

Kesepakatan Makan Seharga 5 Dolar Mengangkat Saham

Namun, ada kabar baik bagi McDonald’s. Setelah meluncurkan kesepakatan makan seharga 5 US Dollar pada akhir Juni, saham perusahaan yang sebelumnya turun 15% tahun ini mengalami kenaikan hampir 4%. Para eksekutif McDonald’s mengungkapkan bahwa penjualan menu promosi ini melebihi ekspektasi mereka. Mereka juga mengumumkan rencana untuk bekerja sama dengan para pewaralaba untuk memperpanjang penawaran ini setelah bulan Agustus.

CEO McDonald’s, Chris Kemczinski, mengatakan bahwa meskipun sentimen konsumen di sebagian besar pasar utama masih rendah, perusahaan tetap optimis bahwa keadaan akan membaik pada paruh kedua tahun ini. “Sentimen konsumen di sebagian besar pasar utama kami tetap rendah. Namun, dengan penawaran nilai yang lebih baik dalam menu, kami percaya keadaan seharusnya membaik pada paruh terakhir tahun ini,” ungkap Kemczinski.

Strategi dan Proyeksi Masa Depan

McDonald’s juga mempertahankan proyeksi margin operasi untuk tahun 2024 pada kisaran menengah hingga tinggi sebesar 40%. Perusahaan berencana untuk lebih selektif dalam menaikkan harga guna melindungi profitabilitasnya di tengah situasi ekonomi yang tidak pasti ini.

Brian Mulberry, Manajer Portofolio Klien di Zacks Investment Management, menyatakan, “Meskipun keadaan lalu lintas pelanggan saat ini sedang lesu, kami percaya keadaan akan membaik pada paruh kedua tahun ini dengan penawaran nilai yang lebih baik dalam menu.”

Dampak Inflasi dan Perubahan Konsumen

Penurunan penjualan McDonald’s menunjukkan dampak signifikan dari inflasi terhadap perilaku konsumen. Konsumen berpendapatan rendah tampaknya sangat tertekan oleh kenaikan harga, sehingga mengurangi frekuensi kunjungan mereka ke restoran cepat saji. Analisis dari Edward Jones, Brian Yarbrough, mencatat bahwa penurunan kunjungan dari konsumen berpendapatan rendah menjadi faktor utama yang mengimbangi penurunan penjualan McDonald’s di masa ekonomi sulit.

Sementara itu, James Quincey, CEO Coca-Cola, juga mencatat adanya sedikit kelesuan di Amerika Utara, yang dianggap sebagai indikasi bahwa jumlah orang yang makan di luar rumah mulai berkurang.

Kebangkitan Pasar

Untuk menghadapi tantangan ini, McDonald’s terus beradaptasi dengan menawarkan promosi menarik dan menjaga menu tetap relevan bagi konsumen. Dengan strategi ini, perusahaan berharap dapat menarik kembali pelanggan dan memperbaiki performa penjualannya di masa depan.

McDonald’s dan para pelaku industri makanan cepat saji lainnya perlu terus memantau perubahan tren konsumen dan menyesuaikan strategi mereka agar tetap kompetitif di pasar yang semakin menantang ini.

(n/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru