BREAKING NEWS
Sabtu, 09 Agustus 2025

Kebocoran Gas Metana Sekitar 127.000 ton di Kazakhstan Berlangsung hingga Berbulan-bulan

BITVonline.com - Sabtu, 17 Februari 2024 12:26 WIB
Kebocoran Gas Metana Sekitar 127.000 ton di Kazakhstan Berlangsung hingga Berbulan-bulan
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

KAZAKHSTAN – Sebuah kebocoran gas metana terparah dalam sejarah, yang terjadi di sebuah sumur terpencil di Kazakhstan, menjadi sorotan setelah analisis terbaru mengungkap dampaknya yang menghancurkan. Kebocoran ini menjadi perhatian global karena melibatkan gas rumah kaca yang sangat kuat, menyebabkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap lingkungan dan perubahan iklim.

Menurut laporan terbaru yang dibagikan kepada BBC Verify, kebocoran ini terjadi pada tahun sebelumnya dan diperkirakan telah menyebabkan sekitar 127.000 ton gas metana bocor ke atmosfer. Semburan gas ini memicu kebakaran yang terus berkobar selama lebih dari enam bulan, menciptakan bencana lingkungan yang luar biasa.

Gas metana, yang memiliki efek rumah kaca jauh lebih kuat daripada karbon dioksida, merupakan penyebab utama perubahan iklim global. Dengan jumlah gas metana yang bocor dalam jumlah sedemikian besar, dampaknya bisa setara dengan emisi dari ratusan ribu mobil berbahan bakar bensin selama satu tahun.

Baca Juga:

Kejadian ini pertama kali dilaporkan pada bulan Juni 2023, ketika semburan liar terjadi di sebuah sumur eksplorasi di Kazakhstan. Semburan gas yang tak terkendali menyebabkan kebakaran yang berlangsung selama berbulan-bulan, menyulitkan upaya pemadaman yang dilakukan oleh otoritas setempat.

Meskipun upaya telah dilakukan untuk mengendalikan kebocoran tersebut, situasinya baru benar-benar terkendali pada Desember 2023. Namun, kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh kebocoran tersebut diyakini akan berdampak jangka panjang.

Baca Juga:

Penelitian dan analisis terkini menunjukkan bahwa kebocoran gas metana ini mungkin merupakan salah satu kebocoran terparah yang pernah terjadi, kedua setelah kebocoran sabotase Nord Stream pada tahun 2022. Analisis ini telah diverifikasi oleh berbagai lembaga dan pakar terkemuka di dunia, menambah kekhawatiran akan dampaknya yang luas.

Di tengah perdebatan tentang penyebab dan dampak kebocoran, perusahaan yang memiliki sumur tersebut menyanggah bahwa kebocoran gas metana dalam jumlah besar telah terjadi. Mereka berpendapat bahwa yang terjadi hanyalah lepasnya uap air ke atmosfer, bukan gas metana. Namun, para ilmuwan dan lembaga terkait bersikeras bahwa kebocoran tersebut merupakan kebocoran gas metana yang signifikan.

Sementara itu, penyelidikan resmi mengenai penyebab kebocoran telah menemukan sejumlah kegagalan dalam pengawasan dan prosedur pengeboran oleh perusahaan yang bersangkutan. Upaya untuk menanggulangi kebocoran ini menjadi prioritas, namun tantangan teknis yang kompleks membuat prosesnya sulit dan memakan waktu.

Kejadian ini mencerminkan masalah yang lebih besar terkait dengan produksi dan penggunaan gas alam, serta tantangan dalam menangani dampak lingkungan yang diakibatkan oleh kebocoran gas metana. Dengan meningkatnya produksi gas alam, risiko kebocoran semacam ini dapat menjadi lebih sering terjadi di masa depan.

Kazakhstan, seperti negara-negara lainnya, telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas metana sebagai bagian dari upaya global untuk mengatasi perubahan iklim. Namun, kebocoran gas metana yang terjadi di negara ini menyoroti tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan komitmen tersebut, serta pentingnya penegakan standar keamanan dan lingkungan yang ketat dalam industri gas alam.

Kebocoran gas metana di Kazakhstan juga mengingatkan kita akan pentingnya kerja sama internasional dan tindakan kolaboratif untuk mengatasi tantangan lingkungan global. Dengan upaya bersama dari berbagai pihak, diharapkan kita dapat mengurangi risiko kebocoran gas metana dan menjaga lingkungan bumi untuk generasi mendatang.

(A/08)

Tags
beritaTerkait
BIM Tanjungbalai Demo di Mapolda Sumut, Desak Penuntasan Kasus Ekstasi di Tresya Hotel
Surya Paloh Instruksikan Fraksi NasDem Panggil KPK? Pertanyakan Terminologi OTT
Polres Tapanuli Tengah Bekuk Tiga Pengedar Ganja, Sita 900 Gram Barang Bukti di Pinang Sori
Ribuan Pelari Ramaikan Bali International Trail Run 2025 di KEK Kura-Kura Bali
Pemkab Asahan Terima Dana Bagi Hasil dari Pemprov Sumut, Fokus Dukung Sektor Kesehatan dan Pendidikan
KPK Awasi Ketat Proyek Prioritas Kesehatan Usai Tangkap Tersangka Suap DAK RSUD Kolaka Timur
komentar
beritaTerbaru