
Sertijab Ketua DWP Madina Berlangsung Khidmat, Ny. Yupri Astuti: Jaga Solidaritas dan Keteladanan
MANDAILING NATAL Serah terima jabatan (sertijab) Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) berlangsung khi
KomunitasBITVONLINE.COM -Awal Masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara
Agama Hindu dan Buddha adalah dua ajaran tertua yang masuk ke Nusantara, sekitar abad ke-1 hingga ke-4 Masehi. Kedatangan agama ini terjadi melalui jalur perdagangan dari India. Para pedagang dan pendeta membawa ajaran Hindu yang kemudian berkembang pesat di kerajaan-kerajaan seperti Kutai, Tarumanagara, dan Mataram Kuno.
Buddhisme tiba pada periode yang hampir bersamaan dengan Hindu, dibawa oleh para biksu dari India dan Tiongkok. Kerajaan Sriwijaya (abad ke-7 hingga ke-13) menjadi pusat pembelajaran agama Buddha di Asia Tenggara, berperan penting dalam penyebaran ajaran Mahayana.
Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha seperti Majapahit dan Sriwijaya mendominasi Nusantara selama berabad-abad, hingga akhirnya mengalami kemunduran seiring dengan berkembangnya Islam.
Penyebaran Islam: Agama yang Mendominasi Nusantara
Islam mulai masuk ke Nusantara sekitar abad ke-13 M melalui jalur perdagangan yang melibatkan pedagang Arab, Gujarat, dan Persia. Islam pertama kali berkembang di daerah pesisir Sumatra dan Jawa, dengan Kerajaan Samudera Pasai menjadi kerajaan Islam pertama di Nusantara.
Penyebaran Islam mencapai puncaknya pada abad ke-15 hingga ke-16, dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam seperti Malaka, Demak, Mataram Islam, Ternate, dan Tidore. Islamisasi berlangsung secara damai melalui perdagangan, perkawinan, serta dakwah para wali seperti Wali Songo di Jawa.
Kedatangan Kristen: Pengaruh Eropa di Nusantara
Agama Kristen masuk ke Nusantara pada abad ke-16, bersamaan dengan kedatangan bangsa Portugis yang membawa ajaran Katolik ke Maluku sekitar tahun 1511. Penyebaran agama Kristen semakin berkembang dengan kedatangan bangsa Spanyol di Sulawesi dan Portugis di Timor.
Pada abad ke-17, Belanda memperkenalkan ajaran Protestan setelah berhasil merebut Maluku dan wilayah lainnya dari tangan Portugis. Penyebaran Kristen terus berkembang di wilayah timur Indonesia seperti Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Papua, di mana ajaran ini masih memiliki pengaruh yang kuat hingga saat ini.
Masuknya berbagai agama ke Nusantara terjadi melalui jalur perdagangan, dakwah, dan kolonialisme. Agama Hindu-Buddha bertahan selama lebih dari seribu tahun sebelum pengaruh Islam mulai menguat pada abad ke-13. Islam kemudian menjadi agama dominan, sementara Kristen menyebar secara signifikan sejak abad ke-16, terutama di wilayah timur Indonesia. Sejarah agama di Nusantara mencerminkan keberagaman budaya dan dinamika sosial yang terus berkembang hingga saat ini.
(r/05)
MANDAILING NATAL Serah terima jabatan (sertijab) Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) berlangsung khi
KomunitasJEMBRANA Suasana penuh haru dan semangat mewarnai halaman SD Negeri 1 Mendoyo Dauh Tukad saat digelar pentas seni dan perpisahan siswa ke
PendidikanJAKARTA Presiden ke6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), angkat bicara soal memanasnya konflik bersenjata antara Iran d
NasionalJAKARTA Mantan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Maruarar Siahaan, memberikan pendapat ahli dalam sidang perkara dugaan suap pengurusan per
Hukum dan KriminalJAKARTA Pemerintah Indonesia mengambil langkah serius menanggapi eskalasi konflik antara Israel dan Iran dengan meningkatkan status siag
NasionalPADANGLAWAS UTARA Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Lawas Utara (Paluta) menunjukkan komitmen kuatnya dalam menyikapi persoalan sengke
PemerintahanPADANGSIDIMPUAN Pemerintah Kota Padangsidimpuan bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) resmi melunc
PemerintahanPADANGSIDIMPUAN Pemerintah Kota Padangsidimpuan kembali memperkuat komitmennya dalam upaya menanggulangi kemiskinan ekstrem di wilayahny
PemerintahanJAKARTA Desakan agar bendera daerah Aceh segera disahkan kembali bergema. Kali ini, suara tegas datang dari berbagai elemen masyarakat hi
PemerintahanJAKARTA Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, menegaskan bahwa pemahaman terhadap peran Te
Nasional