BREAKING NEWS
Selasa, 29 Juli 2025

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Pastikan Kualitas Pertamax Sesuai Standar, Isu Oplosan Dibantah

Redaksi - Rabu, 26 Februari 2025 17:11 WIB
398 view
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Pastikan Kualitas Pertamax Sesuai Standar, Isu Oplosan Dibantah
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menanggapi isu yang beredar mengenai dugaan bahan bakar minyak (BBM) Pertamax yang dioplos. Isu ini mencuat setelah adanya dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) periode 2018–2023.

Bahlil memastikan bahwa kualitas BBM yang dijual oleh Pertamina, termasuk Pertamax, telah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan pemerintah dan tidak ada penurunan kualitas.

"Enggak ada (isu kualitas BBM turun). Kualitas kita sudah sesuai standar," ujar Bahlil di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, pada Rabu (26/2/2025).

Baca Juga:

Bahlil menambahkan bahwa BBM yang dijual oleh Pertamina, seperti Pertalite dengan research octane number (RON) 90 dan Pertamax dengan RON 92, tetap memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan. Ia juga menjelaskan bahwa harga yang dibayar oleh masyarakat sudah sesuai dengan kualitas BBM yang diterima.

"Jadi kalau membeli minyak bagus, harganya juga bagus. Mau setengah-setengah, ada juga setengah-setengah. Semua sudah ada spesifikasinya," tambahnya.

Baca Juga:

Sementara itu, pihak Pertamina Patra Niaga juga menegaskan bahwa tidak ada pengoplosan BBM Pertamax. Heppy Wulansari, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, memastikan bahwa kualitas Pertamax tetap sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan pemerintah, yakni RON 92.

"Produk yang masuk ke terminal BBM Pertamina merupakan produk jadi yang sesuai dengan RON masing-masing. Pertalite memiliki RON 90 dan Pertamax memiliki RON 92. Spesifikasi yang disalurkan ke masyarakat dari awal penerimaan produk di terminal Pertamina telah sesuai dengan ketentuan pemerintah," ujar Heppy.

Heppy juga menjelaskan bahwa di terminal utama BBM, dilakukan penambahan warna (dyes) sebagai pembeda produk agar mudah dikenali masyarakat. Selain itu, penambahan additive dilakukan untuk meningkatkan performa bahan bakar.

"Proses blending ini bertujuan untuk meningkatkan value produk, bukan sebagai bentuk pengoplosan atau pengubahan RON. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan kualitas Pertamax," jelasnya.

Selain itu, Pertamina Patra Niaga menerapkan prosedur ketat dalam quality control guna memastikan kualitas BBM tetap terjaga. Distribusi BBM Pertamina, termasuk Pertamax, diawasi langsung oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), yang juga memantau ketat seluruh distribusi BBM di seluruh Indonesia.

(bs/n14)

Editor
: Redaksi
Tags
komentar
beritaTerbaru