BREAKING NEWS
Senin, 16 Juni 2025

Azerbaijan Airlines Hentikan Penerbangan ke Rusia setelah Pesawat Jatuh Diduga Ditembak Rudal Rusia

BITVonline.com - Jumat, 27 Desember 2024 13:12 WIB
108 view
Azerbaijan Airlines Hentikan Penerbangan ke Rusia setelah Pesawat Jatuh Diduga Ditembak Rudal Rusia
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Baku–Azerbaijan Airlines mengambil keputusan untuk menghentikan sementara penerbangan ke tujuh kota di Rusia setelah salah satu pesawatnya jatuh di dekat Kota Aktau, Kazakhstan pada Rabu (25/12/2024). Pesawat Embraer 190 dengan nomor penerbangan J2-8243 itu dilaporkan membawa 67 penumpang dan mengalami kecelakaan setelah terbang dari Baku, Azerbaijan menuju Grozny, Rusia selatan.

Dalam pernyataan yang dirilis pada Jumat (27/12/2024), pihak Azerbaijan Airlines mengungkapkan bahwa kecelakaan tersebut diduga melibatkan rudal pertahanan udara Rusia. “Kami mempertimbangkan hasil awal penyelidikan atas kecelakaan tersebut dan risiko keselamatan penerbangan,” ujar pihak maskapai, seperti dikutip dari AFP. Pesawat yang semula dijadwalkan menuju Grozny tersebut diduga berbelok arah dan melintasi Laut Kaspia sebelum jatuh di Kazakhstan. Sejumlah pejabat yang enggan disebutkan namanya meyakini bahwa pesawat tersebut ditembak oleh rudal dari sistem pertahanan udara Rusia, yakni Pantsir-S, yang ditembakkan dari wilayah yang terhubung dengan Grozny.

Para ahli penerbangan dan militer juga berpendapat bahwa pesawat itu mungkin telah terjebak dalam area yang menjadi lokasi aktivitas pesawat tak berawak (drone) Ukraina, yang sedang beroperasi di sekitar Grozny dan daerah sekitarnya. Kejadian tersebut juga bertepatan dengan laporan bahwa Grozny sedang mengalami serangan drone militer Ukraina pada saat yang bersamaan.

Baca Juga:

Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut mengenai insiden pesawat Azerbaijan Airlines tersebut, dengan alasan bahwa proses penyelidikan masih berlangsung. “Investigasi sedang dilakukan, dan sampai kesimpulan dari penyelidikan tersebut, kami tidak merasa memiliki hak untuk memberikan komentar,” kata Peskov.

Sementara itu, Anggota Parlemen Azerbaijan, Rasim Musabekov, mendesak pihak Rusia untuk bertanggung jawab atas insiden ini. Ia menuntut agar Rusia meminta maaf, menghukum pihak yang bersalah, serta memberikan kompensasi kepada korban. “Mereka harus menerima ini, menghukum mereka yang bersalah, berjanji bahwa hal seperti ini tidak akan terjadi lagi, dan menyatakan penyesalan serta kesiapan untuk membayar kompensasi,” kata Musabekov. Selain itu, Musabekov juga mencatat bahwa pesawat tersebut sempat mengalami kerusakan saat berada di atas Grozny dan diminta untuk melakukan pendaratan darurat. Namun, menurutnya, pesawat tersebut tidak diizinkan untuk mendarat di Grozny atau bandara terdekat di Rusia, melainkan dipaksa untuk terus terbang menuju Kazakhstan dengan GPS dimatikan.

Baca Juga:

Di sisi lain, Kepala Badan Penerbangan Sipil Rusia, Dmitry Yadrov, mengklaim bahwa pesawat tak berawak milik Ukraina menyerang kota Grozny pada saat pesawat Azerbaijan Airlines mencoba mendarat di sana. Yadrov menambahkan bahwa kabut tebal di sekitar Grozny pada hari kejadian juga membuat kondisi penerbangan menjadi lebih rumit. Ia menjelaskan bahwa bandara Grozny menangguhkan kedatangan dan keberangkatan penerbangan karena serangan drone Ukraina. Pesawat tersebut akhirnya jatuh di wilayah barat Kazakhstan, yang terakhir dilaporkan menewaskan 38 orang dari total 67 penumpang yang berada di dalamnya.

(Christie)

Tags
beritaTerkait
Di Tengah Akad Al Ghazali, Ahmad Dhani dan Maia Estianty Tunjukkan Kekompakan sebagai Orangtua
Bupati Langkat Dukung Penuh Perjuangan Masyarakat Adat Desa Pertumbukan: Tanah Ulayat untuk Ketahanan Pangan dan Masa Depan Generasi
Wartawan Gelar Aksi di Kantor Wali Kota Padangsidimpuan, Protes Pemangkasan Anggaran Media
Aktivis Soroti Irigasi Mangkrak: Musno Saidi Sebut Proyek Ujunggurap Rusak, TPA Jadi Sumber Masalah Baru
Anaknya Dituduh Provokator Demo May Day, Herlina: Saya Ajarkan Dia Cinta Tanah Air
Pengadilan Militer Tolak Permohonan Restitusi Keluarga Jurnalis Juwita, Vonis Seumur Hidup Dijatuhkan pada Pelaku
komentar
beritaTerbaru