
Aksi Bela Palestina di Banda Aceh Kumpulkan Donasi Rp2 Miliar
BANDA ACEH Ribuan warga Kota Banda Aceh memadati kawasan depan Stadion H Dimurthala Lampineung, Minggu (27/7/2025), dalam sebuah aksi so
NasionalJAKARTA – Stand Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan/Kanwil Ditjenpas Aceh sukses memukau ratusan pengunjung Indonesia Prison Products and Arts Festival/IPPAFest Tahun 2025 yang digelar oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Dengan desain yang kental akan nuansa khas Aceh, stand ini menjadi daya tarik tersendiri dan berhasil mencuri perhatian para pengunjung yang hadir.
Sejak hari pertama pembukaan IPPAFest di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, stand Kanwil Ditjenpas Aceh telah ramai dikunjungi.
Baca Juga:
Dekorasi stand yang didominasi ornamen Aceh berhasil memberikan sentuhan budaya yang kuat dan memikat mata.
Aroma kopi Aceh yang disajikan di sudut stand juga menambah daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang ingin merasakan cita rasa otentik dari ujung barat Indonesia.
Baca Juga:
Namun, daya tarik utama stand Kanwil Ditjenpas Aceh terletak pada beragam produk hasil karya warga binaan dari berbagai Lapas dan Rutan di Aceh.
Mulai dari kerajinan tangan seperti tas anyaman, dompet kulit, hingga produk makanan dan minuman seperti bubuk kopi Aceh, semuanya ditampilkan dengan apik dan menarik.
Kualitas produk yang dihasilkan pun tak kalah saing dengan produk komersial lainnya, bahkan memiliki nilai seni dan keunikan tersendiri.
Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Aceh, Yan Rusmanto, yang turut hadir dalam IPPAFest, menyampaikan rasa bangganya atas antusiasme pengunjung terhadap stand Aceh.
"Kami sangat senang dan bangga melihat bagaimana produk hasil karya warga binaan Aceh mendapatkan apresiasi yang luar biasa di IPPAFest ini. Ini membuktikan bahwa dengan pembinaan yang tepat, warga binaan juga mampu menghasilkan karya yang berkualitas dan memiliki nilai ekonomi," ujarnya.
Lebih lanjut, Yan menambahkan bahwa partisipasi Kanwil Ditjenpas Aceh dalam IPPAFest ini bukan hanya sekadar ajang promosi produk, tetapi juga sebagai upaya untuk memberikan wadah bagi warga binaan untuk menunjukkan potensi diri dan sebagai bagian dari program reintegrasi sosial.
"Kami percaya bahwa karya seni dan produk yang dihasilkan warga binaan dari balik jeruji memiliki nilai yang lebih dari sekadar materi. Melalui IPPAFest, kami ingin menunjukkan bahwa kreativitas dan keterampilan ini adalah modal berharga bagi mereka untuk reintegrasi sosial yang sukses setelah menjalani masa pidana." tambah Kakanwil.
Antusiasme pengunjung pun tampak luar biasa. Banyak yang tak hanya sekadar melihat-lihat, tetapi juga membeli produk sebagai bentuk dukungan terhadap program pembinaan keterampilan di dalam Lapas dan Rutan.
Banyak di antara mereka yang memberikan apresiasi atas kreativitas dan keterampilan yang ditunjukkan oleh para warga binaan.
Tak sedikit pula yang terkejut dengan kualitas produk yang dihasilkan di balik tembok penjara.
"IPPAFest 2025 menjadi ajang penting untuk memperkenalkan hasil pembinaan kreatif dan produktif yang dilakukan di lingkungan Pemasyarakatan seluruh Indonesia. Dengan sentuhan budaya Aceh yang kuat, stand Kanwil Ditjenpas Aceh sukses menciptakan pengalaman yang berkesan bagi setiap pengunjung yang datang," ungkap salah satu pengunjung.
Stand Kanwil Ditjenpas Aceh di IPPAFest menjadi bukti nyata bahwa pembinaan di dalam Lapas dan Rutan dapat menghasilkan karya yang membanggakan dan memiliki daya saing.
Keberhasilan ini diharapkan dapat terus memotivasi warga binaan lainnya untuk terus berkarya dan menjadi bekal mereka setelah kembali ke masyarakat.
IPPAFest yang berlangsung mulai tanggal 21 s.d. 23 April 2025 ini mengusung tema "Creation Beyond the Bars" yang memberikan sebuah pernyataan yang kuat bahwa kreativitas tidak pernah bisa dipenjara.
Diselenggarakan secara terbuka untuk masyarakat, IPPAFest menghadirkan lebih dari sekadar pameran.
Selama tiga hari, pengunjung dapat menyaksikan langsung kreativitas Warga Binaan dari berbagai daerah dalam bentuk kerajinan tangan, produk kuliner, fesyen, dan pertunjukan seni lainnya.*
BANDA ACEH Ribuan warga Kota Banda Aceh memadati kawasan depan Stadion H Dimurthala Lampineung, Minggu (27/7/2025), dalam sebuah aksi so
NasionalJAKARTA PDI Perjuangan menyuarakan desakan agar aparat penegak hukum menangkap Harun Masiku yang hingga kini masih buron, alihalih menj
PolitikMEDAN Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) menempati peringkat kedua sebagai wilayah dengan tingkat kejahatan tertinggi di Ind
Hukum dan KriminalSUMATERA BARAT Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan eksplorasi sejarah, buktibukti yang menguatkan julukan Pulau Emas bagi Sumate
NasionalPEKANBARU Kepolisian Daerah (Polda) Riau berhasil mengungkap praktik pengoplosan beras yang dijual menggunakan merek Stabilisasi Pasokan
EkonomiJAKARTA Politikus senior PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning, menegaskan bahwa peristiwa Kerusuhan 27 Juli 1996 (Kudatuli) merupakan tongga
PolitikKUALA LUMPUR Puluhan ribu warga Malaysia turun ke jalanan ibu kota Kuala Lumpur pada Sabtu (26/7/2025), dalam sebuah demonstrasi besarb
InternasionalSAMOSIR Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta penggiat Kopi Sipirok mendapat apresiasi tinggi dari Ketua Masyarakat Perli
EkonomiHALMAHERA Dua gunung api di Pulau Halmahera, Maluku Utara, yakni Gunung Ibu dan Gunung Dukono, dilaporkan mengalami erupsi secara bersam
PeristiwaJAKARTA Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej menegaskan bahwa beberapa ketentuan dalam Rancangan Undang
Hukum dan Kriminal