BREAKING NEWS
Minggu, 19 Oktober 2025

TB Hasanuddin: TNI Harus Siap Tempur, Tapi Paham Peran dalam Ketahanan Pangan

Adelia Syafitri - Kamis, 19 Juni 2025 11:05 WIB
TB Hasanuddin: TNI Harus Siap Tempur, Tapi Paham Peran dalam Ketahanan Pangan
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin. (foto: tangkapan layar ig @tbhasanuddinofficial)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA— Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, menegaskan bahwa pemahaman terhadap peran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam sistem pertahanan rakyat semesta dan ketahanan pangan nasional sangat penting, terlebih di tengah dinamika ancaman global yang semakin kompleks.

Dalam keterangannya, TB Hasanuddin menjelaskan bahwa Indonesia menganut doktrin pertahanan rakyat semesta dengan prinsip utama perang berlarut, yaitu strategi pertahanan yang mengandalkan keterlibatan seluruh komponen bangsa dalam menghadapi agresi, dimulai dari perang konvensional hingga ke perang gerilya jika diperlukan.

"Dalam konteks perang berlarut, sangat penting menyiapkan wilayah logistik seperti desa, kampung, hingga kota, yang mampu menyediakan bahan makanan untuk menopang perlawanan dalam jangka panjang," ujar TB Hasanuddin, Kamis (19/6/2025).

Menurutnya, dalam situasi perang, tidak tertutup kemungkinan bahwa prajurit TNI harus turun langsung ke lapangan sebagai petani, guna membangun depot logistik yang mendukung keberlanjutan operasi militer.

Namun, dalam keadaan damai, Hasanuddin menilai bahwa tugas ketahanan pangan harus tetap menjadi tanggung jawab utama Kementerian Pertanian.

Prajurit TNI, menurutnya, perlu tetap fokus pada kesiapan tempur melalui latihan intensif dan profesionalisme militer.

"Dalam keadaan damai, pembangunan depot logistik dan ketahanan pangan sebaiknya diserahkan kepada kementerian teknis yang berwenang," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen Wahyu Yudhayana, mengungkapkan bahwa TNI AD tengah menyusun struktur organisasi yang adaptif terhadap potensi ancaman dan kebutuhan masyarakat.

Salah satu langkah konkret adalah pembentukan Batalyon Teritorial Pembangunan yang akan ditempatkan di 514 kabupaten/kota seluruh Indonesia.

"Setiap batalyon akan berdiri di lahan seluas 30 hektare dan akan memiliki empat kompi yang langsung menjawab kebutuhan masyarakat," terang Wahyu.

Empat kompi yang akan dibentuk antara lain:

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru