BREAKING NEWS
Minggu, 28 September 2025

Wapres Gibran Kunjungi Anak-anak Korban Perusakan Rumah Doa GKSI Padang: Negara Tidak Tinggal Diam

Abyadi Siregar - Rabu, 30 Juli 2025 14:18 WIB
Wapres Gibran Kunjungi Anak-anak Korban Perusakan Rumah Doa GKSI Padang: Negara Tidak Tinggal Diam
Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, mengunjungi para jemaat GKSI Padang yang menjadi korban perusakan rumah doa beberapa waktu lalu di Aula Dinsos Kota Padang, Rabu (30/7). (foto: tangkapan layar ig gadihbujangminangkabau)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

PADANG — Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, menunjukkan kepeduliannya terhadap para jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) Padang yang menjadi korban perusakan rumah doa beberapa waktu lalu.

Dalam kunjungannya ke Kota Padang, Sumatera Barat, Wapres Gibran menyempatkan diri bertemu langsung dengan 23 anak korban trauma pada Rabu (30/7).

Pertemuan tersebut berlangsung di Aula Dinas Sosial (Dinsos) Kota Padang, setelah lokasi awal di rumah doa GKSI dialihkan untuk alasan keamanan.

Turut mendampingi Wapres, Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Wakil Gubernur Vasko Rusemy.

Wapres Gibran tiba di lokasi sekitar pukul 10.53 WIB, mengenakan kemeja cokelat dan celana panjang hitam.

Di hadapan anak-anak, Gibran mendengarkan secara langsung kisah mereka yang masih dibayangi trauma akibat insiden perusakan tempat ibadah.

Sebagai bentuk dukungan, rombongan Wapres turut membawa bantuan perlengkapan sekolah, buku tulis, dan mainan untuk anak-anak.

Selain itu, layanan trauma healing dari tim psikolog juga diberikan secara langsung.

"Kami hadir di sini untuk menunjukkan bahwa negara tidak tinggal diam. Anak-anak ini berhak merasa aman, bahagia, dan terlindungi di negerinya sendiri," ujar Gibran singkat kepada media sebelum melanjutkan agenda kunjungan.

Sebagaimana diberitakan, rumah doa milik jemaat GKSI yang terletak di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, dirusak oleh sekelompok warga pada Minggu (27/7).

Massa menduga bangunan tidak memiliki izin, meskipun tempat tersebut juga difungsikan sebagai sarana pendidikan agama bagi anak-anak Kristen.

Insiden tersebut menyebabkan kerusakan fasilitas dan meninggalkan luka, baik fisik maupun batin.

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru