
Prakiraan Cuaca Sumut Hari Ini, Minggu 19 Oktober 2025: Sebagian Besar Wilayah Diguyur Hujan Ringan
SUMUT Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bahwa mayoritas wilayah di Provinsi Sumatera Utara akan mengala
NasionalJAKARTA UTARA - Sabtu petang, 30 Agustus 2025, menjadi saksi bisu bagaimana kemarahan publik begitu memuncak terhadap anggota DPR RI, Ahmad Sahroni. Kekacauan terjadi di kediaman Sahroni yang terletak di gang sempit kawasan Swasembada, Tanjung Priok, Jakarta Utara, ketika ribuan massa mulai merusak rumah sang politisi.
Kejadian ini menjadi viral setelah sejumlah akun TikTok melakukan siaran langsung yang menyaksikan detik-detik kerusuhan semakin mencekam.
Massa yang terus mengalir dari berbagai penjuru Jakarta ini tak hanya merusak fasilitas rumah, tetapi juga mencari barang berharga milik Sahroni.
Namun, yang lebih mencolok adalah bagaimana simbol-simbol yang mewakili privasi sang politisi dihancurkan, termasuk peristiwa mengejutkan ketika beberapa pakaian dalam yang diduga milik istri Sahroni dilemparkan dari lantai dua. Di bawahnya, massa menyambut lemparan tersebut dengan sorak-sorai dan tepuk tangan penuh kebencian, seakan merayakan penghinaan tersebut.
Namun, aksi perusakan tidak berhenti di situ. Seorang warga dengan nekat memanjat tiang bendera depan rumah Sahroni dan mencabut bendera Merah Putih, disambut teriakan keras dari kerumunan. Tindakan ini mencerminkan betapa dalamnya kebencian mereka terhadap politisi tersebut. "Sahroni bukan orang Indonesia, dia kabur ke Singapura!" teriak salah satu warga yang ikut dalam kerusuhan itu.
Kejadian ini dipicu oleh pernyataan kontroversial Sahroni yang melabeli masyarakat yang menuntut pembubaran DPR sebagai orang "tolol". Pernyataan tersebut dianggap menghina para demonstran yang berjuang menyuarakan aspirasi mereka. Setelah kabar bahwa Sahroni melarikan diri ke Singapura pada saat aksi unjuk rasa berlangsung, kemarahan rakyat semakin memuncak.
Selain penjarahan, kerusakan fisik juga melanda kediaman Sahroni, dengan akses jalan sekitar rumah yang dilumpuhkan total oleh kerumunan massa. Kejadian ini menjadi simbol perlawanan rakyat terhadap elit politik yang dinilai jauh dari rakyat. Bagi sebagian massa, rumah Sahroni bukan hanya tempat tinggal seorang politisi, tetapi simbol dari ketidakadilan yang mereka rasakan dalam pemerintahan saat ini.
Publik semakin menyoroti kehadiran anggota DPR seperti Sahroni yang disebut-sebut "melarikan diri" di tengah kekacauan yang terjadi. Reaksi di media sosial semakin keras, dengan netizen mengkritik keras sikap Sahroni yang dianggap lebih memilih untuk menghindari masalah daripada menghadapi aspirasi rakyat. Beberapa netizen bahkan mengecam keras tindakan Sahroni yang dinilai tidak menunjukkan empati terhadap mereka yang sedang berjuang di jalanan.*
SUMUT Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bahwa mayoritas wilayah di Provinsi Sumatera Utara akan mengala
NasionalJAKARTA Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap masih maraknya praktik politik uang dalam pen
NasionalJAKARTA Mantan pelatih timnas Belanda, Louis van Gaal, tengah santer dikaitkan dengan kursi pelatih Timnas Indonesia. adsenseRumor ini
OlahragaJAKARTA Mayoritas masyarakat Indonesia menyatakan puas terhadap kinerja satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Pres
NasionalMALANG Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu&039ti menegaskan bahwa mulai tahun 2027, bahasa Inggris akan menj
PendidikanPADANGSIDIMPUAN Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padangsidimpuan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama perwakilan peda
PemerintahanPADANGSIDIMPUAN Kekecewaan mendalam dirasakan warga Kelurahan Wek III, khususnya para ibuibu di Gang Muhajirin, Kecamatan Padangsidimpu
PemerintahanDELI SERDANG Pemerintah Kabupaten Deli Serdang menegaskan komitmennya untuk terus menjalin kolaborasi dengan berbagai organisasi keagama
PemerintahanJAKARTA Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI membantah tegas tudingan pakar telematika Roy Suryo yang menyebut adanya aturan selundupan dala
Hukum dan KriminalMEDAN Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Utara, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, menyampaikan permintaan maaf secara terbuk
Hukum dan Kriminal