
Uya Kuya Sampaikan Permohonan Maaf Tulus untuk Masyarakat Indonesia
JAKARTA Anggota DPR RI, Uya Kuya, kembali mengunggah video permintaan maaf terkait polemik yang melibatkan dirinya beberapa waktu terakhir
NasionalJAKARTA UTARA - Sabtu petang, 30 Agustus 2025, menjadi saksi bisu bagaimana kemarahan publik begitu memuncak terhadap anggota DPR RI, Ahmad Sahroni. Kekacauan terjadi di kediaman Sahroni yang terletak di gang sempit kawasan Swasembada, Tanjung Priok, Jakarta Utara, ketika ribuan massa mulai merusak rumah sang politisi.
Kejadian ini menjadi viral setelah sejumlah akun TikTok melakukan siaran langsung yang menyaksikan detik-detik kerusuhan semakin mencekam.
Massa yang terus mengalir dari berbagai penjuru Jakarta ini tak hanya merusak fasilitas rumah, tetapi juga mencari barang berharga milik Sahroni.
Baca Juga:
Namun, yang lebih mencolok adalah bagaimana simbol-simbol yang mewakili privasi sang politisi dihancurkan, termasuk peristiwa mengejutkan ketika beberapa pakaian dalam yang diduga milik istri Sahroni dilemparkan dari lantai dua. Di bawahnya, massa menyambut lemparan tersebut dengan sorak-sorai dan tepuk tangan penuh kebencian, seakan merayakan penghinaan tersebut.
Namun, aksi perusakan tidak berhenti di situ. Seorang warga dengan nekat memanjat tiang bendera depan rumah Sahroni dan mencabut bendera Merah Putih, disambut teriakan keras dari kerumunan. Tindakan ini mencerminkan betapa dalamnya kebencian mereka terhadap politisi tersebut. "Sahroni bukan orang Indonesia, dia kabur ke Singapura!" teriak salah satu warga yang ikut dalam kerusuhan itu.
Baca Juga:
Kejadian ini dipicu oleh pernyataan kontroversial Sahroni yang melabeli masyarakat yang menuntut pembubaran DPR sebagai orang "tolol". Pernyataan tersebut dianggap menghina para demonstran yang berjuang menyuarakan aspirasi mereka. Setelah kabar bahwa Sahroni melarikan diri ke Singapura pada saat aksi unjuk rasa berlangsung, kemarahan rakyat semakin memuncak.
Selain penjarahan, kerusakan fisik juga melanda kediaman Sahroni, dengan akses jalan sekitar rumah yang dilumpuhkan total oleh kerumunan massa. Kejadian ini menjadi simbol perlawanan rakyat terhadap elit politik yang dinilai jauh dari rakyat. Bagi sebagian massa, rumah Sahroni bukan hanya tempat tinggal seorang politisi, tetapi simbol dari ketidakadilan yang mereka rasakan dalam pemerintahan saat ini.
Publik semakin menyoroti kehadiran anggota DPR seperti Sahroni yang disebut-sebut "melarikan diri" di tengah kekacauan yang terjadi. Reaksi di media sosial semakin keras, dengan netizen mengkritik keras sikap Sahroni yang dianggap lebih memilih untuk menghindari masalah daripada menghadapi aspirasi rakyat. Beberapa netizen bahkan mengecam keras tindakan Sahroni yang dinilai tidak menunjukkan empati terhadap mereka yang sedang berjuang di jalanan.*
JAKARTA Anggota DPR RI, Uya Kuya, kembali mengunggah video permintaan maaf terkait polemik yang melibatkan dirinya beberapa waktu terakhir
NasionalJAKARTA Pengamat intelijen dan geopolitik, Amir Hamzah, mengeluarkan pernyataan mengejutkan terkait kondisi politik nasional terkini. Ia m
NasionalTAPSEL Kasus dugaan penganiayaan anak yang terjadi di Kabupaten Tapanuli Selatan kembali mencuat ke publik. Seorang ayah, Adil Syahputra B
Hukum dan KriminalJAKARTA Dalam langkah untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan penting dengan sejumla
NasionalJAKARTA Arus lalu lintas di kawasan Polda Metro Jaya, yang meliputi Jalan Gatot Soebroto hingga Sudirman, Jakarta Selatan, terpantau kemba
NasionalJAKARTA Meskipun fitur live dihentikan, pengguna TikTok masih dapat mengakses konten lainnya seperti video pendek yang tetap bisa diunggah
Sains & TeknologiCIKARANG Akhmad Munir, Direktur Utama Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA, resmi terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Wartawan
NasionalJAKARTA Netizen yang mengunggah foto tersebut menyebut Eko sedang berkeliling membeli barang palsu di China menggunakan uang pajak rakyat
NasionalACEH UTARA Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Korem 011/Lilawangsa untuk pertama kalin
NasionalJAKARTA Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI, Budisatrio Djiwandono, menyatakan bahwa fraksinya menyetujui penghentian tunjangan anggota
Politik