BREAKING NEWS
Selasa, 14 Oktober 2025

Pertamina EP Tarakan Latih Warga Binaan Lapas Nunukan Olah Rumput Laut Jadi Produk Bernilai Ekonomi

Ida Bagus Wedha - Selasa, 14 Oktober 2025 16:52 WIB
Pertamina EP Tarakan Latih Warga Binaan Lapas Nunukan Olah Rumput Laut Jadi Produk Bernilai Ekonomi
PT Pertamina EP (PEP) Tarakan Field menggandeng Lapas Kelas IIB Nunukan dalam pelatihan Pengolahan Rumput Laut dan Kewirausahaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). (foto: Ist/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

NUNUKAN – PT Pertamina EP (PEP) Tarakan Field terus menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Kali ini, perusahaan migas tersebut menggandeng Lapas Kelas IIB Nunukan dalam pelatihan Pengolahan Rumput Laut dan Kewirausahaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Pelatihan berlangsung selama dua hari di aula Lapas pada akhir September lalu, diikuti oleh 20 peserta.

Baca Juga:

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kerja Sama (PKS) berkelanjutan antara PEP Tarakan Field dan Lapas Nunukan, yang bertujuan meningkatkan kapasitas dan kemandirian ekonomi warga binaan.

Turut hadir dalam pembukaan kegiatan, Kepala Seksi Pembinaan dan Pendidikan serta Kegiatan Kerja Lapas Nunukan, Eko Novyanto, serta Camat Nunukan Selatan, Ramsidah, yang memberikan apresiasi atas inisiatif kolaboratif ini.

"Kami sangat menyambut baik pelatihan ini. WBP perlu dibekali keterampilan yang bisa dimanfaatkan setelah bebas, agar mereka bisa kembali ke masyarakat dengan kepercayaan diri dan kemampuan yang mumpuni," ujar Eko.

Dalam pelatihan tersebut, para peserta tidak hanya menerima materi kewirausahaan, tetapi juga praktik langsung pengolahan rumput laut menjadi produk dodol dan amplang, dua camilan khas yang memiliki potensi pasar luas di dalam dan luar negeri.

Dharma Saputra, Head of Comrel & CID Zona 10 PEP, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program CSR yang mendukung pengembangan SDM dan UMKM lokal, terutama di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal) seperti Nunukan.

"Pelatihan ini diharapkan mendorong munculnya pelaku usaha baru yang mampu mengolah hasil laut menjadi produk bernilai ekonomi tinggi," ujar Dharma.

Nantinya, produk-produk hasil pelatihan ini akan dipasarkan melalui Galeri Wisata SAE Lanuka, fasilitas asimilasi dan edukasi milik Lapas Nunukan, yang menjadi wadah promosi sekaligus penjualan hasil karya warga binaan.

Dony Indrawan, Manager Communication Relations & CID PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), menambahkan bahwa program ini sejalan dengan komitmen perusahaan terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

"Program CSR yang menyasar kelompok rentan seperti WBP sangat strategis karena menyentuh akar persoalan sosial. Kemandirian ekonomi mereka kelak akan menjadi bagian penting dari penguatan kelembagaan masyarakat," jelas Dony.

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Anak Riza Chalid Didakwa Raup Rp3 Triliun dari Dugaan Korupsi Tata Kelola Minyak Pertamina
Pertamina Hulu Indonesia Perkuat Budaya Keselamatan Kerja Lewat Program FCO di Lapangan Sangasanga
Kalapas Ajak Warga Binaan Ikuti Kelas Khusus Sarjana dan Pendidikan Paket C
Kalapas Labuhan Ruku Soetopo Berutu Jadi Pembina Upacara di SMPN 1 Talawi, Tekakan Bahaya Penyalahgunaan Narkotika.
Transformasi Digital Energi: Pertamina Gunakan Generative AI untuk Distribusi Tepat Sasaran
Korupsi Tata Kelola Minyak: Riza Chalid dan 15 Perusahaan Raup Untung Rp2,5 Triliun, Negara Rugi Rp285 Triliun!
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru