BREAKING NEWS
Rabu, 15 Oktober 2025

Cak Imin Pertanyakan Kritik DPR soal APBN untuk Ponpes Al Khoziny: Apa Solusi Anda?

Mutiara - Selasa, 14 Oktober 2025 20:52 WIB
Cak Imin Pertanyakan Kritik DPR soal APBN untuk Ponpes Al Khoziny: Apa Solusi Anda?
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar, atau yang dikenal juga dengan nama Cak Imin. (foto: cakiminow/ig)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SIDOARJO — Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa pembangunan ulang Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, layak dibiayai menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Hal ini disampaikannya sebagai respons atas kritik dari sejumlah pihak, termasuk anggota DPR, yang mempertanyakan penggunaan dana negara untuk perbaikan pesantren tersebut.

Dalam keterangannya kepada wartawan pada Selasa (14/10/2025), Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar, meminta publik untuk melihat konteks kemanusiaan dari bencana yang menimpa ponpes berusia 125 tahun tersebut.

Baca Juga:

"Al Khoziny ini layak dibantu APBN. Kalau jumlah santrinya 1.900 orang, mereka mau sekolah di mana? Mau dibiarkan belajar di tenda? Pemerintah mau diam saja?" kata Cak Imin.

Ia menanggapi langsung kritik yang disuarakan oleh segelintir anggota DPR dan kelompok masyarakat terkait penggunaan APBN untuk pembangunan fasilitas pendidikan berbasis keagamaan.

"Kepada teman-teman yang memprotes, apa solusi Anda? Kepada DPR yang ada satu dua orang yang memprotes, apa solusi Anda? Jangan hanya mengkritik tanpa tawaran solusi," tegasnya.

Cak Imin juga menyoroti nasib para santri yang hingga kini kehilangan tempat belajar akibat robohnya bangunan musala ponpes beberapa waktu lalu.

Ia mempertanyakan logika di balik kritik terhadap langkah pemerintah membantu pesantren yang menjadi tempat pendidikan ribuan anak bangsa.

"Tolong dibuka mata bahwa yang kita tolong adalah anak-anak negeri ini yang sedang belajar. Sangat tidak masuk akal jika justru upaya pemerintah melindungi mereka yang dikritik," ujarnya.

Lebih jauh, Cak Imin mengungkapkan bahwa tragedi yang menimpa Ponpes Al Khoziny bukanlah musibah biasa.

Dalam insiden tersebut, 67 santri dilaporkan meninggal dunia, sementara lebih dari lima orang mengalami cacat fisik permanen.

"Ini bencana besar. Tidak pernah ada bencana dengan jumlah korban santri sebesar ini. Jadi, sangat wajar jika negara hadir dan bertanggung jawab," ungkapnya.

Muhaimin menegaskan bahwa pembangunan kembali Ponpes Al Khoziny seharusnya menjadi kesadaran kolektif seluruh bangsa, bukan bahan perdebatan politis.

Ia mengajak semua pihak untuk tidak mempermasalahkan bentuk bantuan, tetapi fokus pada perlindungan terhadap hak belajar dan keselamatan anak-anak.

"Kalau nanti kita diam, tidak berbuat apa-apa, akan lebih salah lagi. Maka dari itu, saya harap ini jadi kesadaran kita bersama. Negara tidak boleh abai," pungkasnya.

Pemerintah saat ini tengah mengkaji teknis pembiayaan pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny.

Dukungan anggaran akan difokuskan pada infrastruktur dasar agar proses pendidikan dapat kembali berjalan normal tanpa menunggu terlalu lama.*


(sn/a008)

Editor
: Raman Krisna
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Santri Desak Permintaan Maaf Atalia Praratya atas Ucapan Terkait Tragedi Al-Khoziny
Purbaya Tolak Usulan Luhut Pakai APBN untuk Family Office: Bangun Saja Sendiri!
Komisi XI DPR RI Tegaskan IMB Jadi Syarat Utama Sebelum Bangun Kembali Ponpes Pesantren Al Khoziny Yang Roboh di Sidoarjo
Jenazah Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Teridentifikasi, Ternyata Cucu Menteri Arifah Fauzi
Polda Jatim Tingkatkan Kasus Ambruknya Musala Ponpes Al-Khoziny ke Penyidikan, Mulai Bidik Tersangka
Rencana Gunakan APBN untuk Bangun Musala Ponpes? DPR Warning PUPR
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru