Kapolda Aceh Irjen Pol Marzuki Ali Basyah melepas 855 personel BKO ke sejumlah polres untuk memperkuat penanggulangan darurat bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Jumat, 28 November 2025. (foto: Ist/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
BANDA ACEH — Kapolda Aceh Irjen Pol Marzuki Ali Basyah melepas 855 personel yang diperbantukan sebagai Bawah Kendali Operasi (BKO) ke sejumlah polres untuk memperkuat penanggulangan darurat bencanabanjir dan longsor yang melanda Aceh dalam beberapa hari terakhir.
Prosesi pelepasan dilakukan melalui apel di Lapangan Mapolda Aceh, Jumat, 28 November 2025.
Pengerahan ratusan personel tersebut merupakan bagian dari Operasi Aman Nusa-II 2025, yang difokuskan untuk merespons cepat situasi kedaruratan, memperkuat kapasitas pencarian dan penyelamatan, serta memastikan rasa aman bagi warga terdampak.
Sebelumnya, Polres jajaran telah mengerahkan 3.500 personel sebagai langkah awal penanganan bencana.
Dalam arahannya, Kapolda Marzuki menyebut Aceh kini menghadapi situasi darurat menyusul banjir dan longsor yang terjadi di 18 kabupaten/kota.
Dampak bencana membuat sejumlah akses transportasi terputus, jaringan komunikasi terganggu, serta meningkatnya kebutuhan tenaga evakuasi dan distribusi logistik.
"Tujuan utama pergeseran 855 personel ini adalah memperkuat kemampuan pencarian, penyelamatan, evakuasi, dan layanan kesehatan bagi masyarakat korban banjir," ujar Marzuki.
Ia menambahkan, personel juga bertugas memastikan distribusi bantuan logistik berlangsung cepat dan merata, seraya menjaga stabilitas keamanan selama masa tanggap darurat agar situasi tetap terkendali.
Personel BKO akan disebar ke wilayah yang mengalami dampak terberat, antara lain Aceh Timur, Aceh Tengah, Aceh Barat, Bireuen, Aceh Utara, Langsa, Lhokseumawe, Aceh Jaya, dan Aceh Tamiang.
"Ini misi kemanusiaan. Kehadiran Polri di tengah masyarakat adalah wujud nyata empati dan tanggung jawab moral untuk memberikan perlindungan serta bantuan kepada saudara-saudara kita yang tertimpa musibah," tegas Kapolda.
Kapolda Aceh memastikan dirinya bersama jajaran Pejabat Utama yang bertugas sebagai Perwira Pengamat Wilayah (Pamatwil) akan turun langsung ke lapangan untuk memantau efektivitas penanganan.